Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera (
PKS) masih mempersoalkan tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Andi Arief terkait dugaan mahar dari Sandiaga Uno demi posisi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2019. PKS masih membuka opsi membawa persoalan ini ke ranah hukum.
"Itu jelas fitnah dan kami akan memproses itu," ujar Juru bicara PKS Muhammad Kholid dalam diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8).
Sebelumnya Andi Arief dalam pesan singkatnya kepada wartawan menyebut Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di luar dugaan lebih mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar dalam pertarungan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menyebut Sandiaga Uno membayar Rp500 miliar masing-masing kepada PAN dan PKS agar menjadi cawapres Prabowo.
Kholid menegaskan, hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu klarifikasi atau permintaan maaf dari Andi atas tuduhan tersebut.
"Harapan kami, Mas Andi Arief bisa minta maaf. Karena kita sudah satu koalisi. Ngapain sih rame-rame (ribut). Tapi kalau tidak minta maaf, ada proses. Kami akan memproses itu kalau enggak ada permintaan maaf atau klarifikasi," kata Kholid.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan bahwa pernyataan Andi tidak mewakili Partai Demokrat. Tudingan tersebut adalah pendapat Andi secara pribadi. Demokrat mempersilakan PKS menentukan sikap atas masalah ini
"Kalau ada hal-hal yang diteruskan secara hukum, kami persilakan saja," kata Roy.
Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang turut hadir dalam diskusi itu juga buka suara. Ia menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi pertemuan kedua pihak untuk membicarakan masalah ini secara baik-baik.
"Kami mungkin akan fasilitasi, tabayun dulu temen-temen PKS dengan Andi Arief. Kita juga kenal orang-orangnya secara pribadi. Apa yang disampaikan Andi mungkin maksudnya apa," kata Habiburrokhman.
(osc)