Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut sempat mengusulkan nama kandidat yang netral untuk menjadi calon wakil presiden Ketum Gerindra
Prabowo Subianto dalam
Pilpres 2019. Hal itu diungkap oleh politikus Partai Demokrat Andi Arif dalam cuitannya di twitter, Sabtu (11/8) siang.
Andi menyebut bahwa sempat terjadi pertemuan antara SBY-Prabowo pada Kamis, 9 Agustus pagi. Andi mengaku pertemuan untuk membahas bagaimana mengembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.
"
SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral," cuit Andi dalam akunnya @andiarief_.
Andi tak menyebut spesifikasi siapa cawapres netral yang disodorkan SBY ke Prabowo. Namun yang jelas, kata Andi, Prabowo tak mengiraukan tawaran SBY tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral. Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba-tiba sepakat memilih setuju Sandi yang juga dari Gerindra, ada apa?" lanjut Andi.
Terkait ini belum ada tanggapan dari Gerindra. CNNIndonesia.com sudah menghubungi Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, namun belum direspons.
Sementara Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Amir Syamsuddin tak ingin membicarakan cuitan Andi Arief. Baik cuitan soal mahar Sandiaga maupun tawaran cawapres netral oleh SBY.
Amir bahkan ingin langsung mengonfirmasi kepada Andi kenapa dia mencuit hal-hal yang sifatnya bukan untuk konsumsi publik.
"Kelihatannya saya harus bicara dengan Andi Arief apa maksud tweet itu, ini tidak perlu ditanggapi. Saya enggak mungkin bicara hal ini, kalau pertama soal mahar itu ranah hukum, kalau kedua ini ranah organisasi, tidak pada tempatnya saya publikasikan kemana-mana," ujar Amir kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (11/8).
(osc/asa)