Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstrasi Koalisi Santri Pemuda (KSP) Indonesia untuk menuntut Ma'ruf Amin mundur sebagai Ketua Umum MUI karena tak sampai 30 menit karena belum memberitahukan aksi itu ke kepolisian.
Pantauan
CNN Indonesia.com di lapangan, pedemo hanya berjumlah delapan orangg. Mereka tiba di kantor MUI sekitar pukul 14.10 WIB. Mereka langsung menggelar orasi didepan gerbang MUI.
Akan tetapi, tak berselang lama sekitar pukul 14.35 WIB mereka telah membubarkan diri. Pihak kepolisian yang tiba di kantor MUI saat aksi berlangsung lantas menegur pihak koordinator aksi untuk membubarkan demo tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada izinnya, harusnya ada izinnya, besok-besok kalau demo ada harus pakai izin," kata seorang petugas polisi yang menjaga aksi di depan Kantor MUI, Jakarta, Aiptu A Effendi, Senin (13/8).
Usai ditegur, Ketua KSP Indonesia Ananda Imam meminta izin sejenak untuk melanjutkan orasinya. Ia mengingatkan kepada MUI untuk netral dan tidak memihak pada kelompok tertentu.
Sebab, MUI merupakan lembaga yang semestinya bertugas mengayomi dan membina umat muslim Indonesia, bukan sebagai wadah untuk berpolitik praktis.
"Harapan umat harus diperhatikan betul oleh MUI, tentu sangat tidak etis kalau MUI memilih jalur politik praktis demi tujuan tertentu," kata Ananda.
Usai Ananda menyampaikan orasinya, lantas para peserta aksi membacakan doa dan mengingatkan peserta aksi untuk membuarkan diri. Para peserta pun manut dan bubar jalan sesuai dengan komando.
Pantauan CNNIndonesia.com, peserta mulai membubarkan diri sekitar pukul 14.40 WIB. Aksi tersebut tak membuat kemacetan di Jalan Proklamasi yang terletak didepan Kantor MUI. kendaraan pun masih bisa leluasa untuk melewati jalan tersebut.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan berpasangan dengan Rais Aam NU Ma'ruf Amin, sebagai pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024.
Ma'ruf saat ini menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Pria kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943 ini pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
(arh/sur)