PKB Sebut Mahfud MD Masih Emosi Gagal Jadi Cawapres Jokowi

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Rabu, 15 Agu 2018 16:27 WIB
Ketua DPP PKB Lukman Edy menyebut kondisi Mahfud MD masih emosi karena gagal jadi cawapres Jokowi, sehingga 'menendang' ke sana ke sini.
Politikus PKB Lukman Edy menilai pernyataan Mahfud MD soal pemilihan cawapres Jokowi karena yang bersangkutan masih terbawa emosi. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Lukman Edy mengatakan bahwa Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD masih terbawa emosi usai tak terpilih sebagai cawapres Joko Widodo. Karena masih emosi itu, Lukman menilai, Mahfud jadi 'menendang' ke sana ke sini.

Hal itu ia katakan merespons cerita Mahfud yang gagal menjadi cawapres Jokowi dalam acara ILC TV One pada Selasa (14/8) malam.

"Mungkin Pak Mahfud masih emosi, walaupun dia katakan legowo, tapi kan nendang ke sana ke mari. Emosi itu masih ada," ujar Lukman saat ditemui di Posko Pemenangan Jokowi-Maruf, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).

Lukman mengatakan, pada acara tersebut Mahfud baru cerita sebagian dari keseluruhan kisah yang ia ketahui di balik kegagalannya sebagai cawapres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyarankan agar Mahfud dapat menenangkan diri terlebih dahulu karena situasi saat ini masih panas akibat penentuan cawapres di tiap-tiap kandidat. Ia meyakini selama beberapa minggu ke depan situasi politik akan kembali kondusif.

"Tunggulah minggu-minggu ke depan, saya kira suasana akan berbeda. Ketika semua sudah berjalan baik pasti nanti akan adem," ujarnya.

Selain itu, Lukman juga tak sependapat dengan pernyataan Mahfud yang menuduh Ma'ruf Amin sebagai dalang di balik sikap PBNU yang menolak mendukung Jokowi jika bukan kader NU yang dipilih sebagai cawapres.

Ia hanya menyatakan pertemuan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Maruf Amin, dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di Kantor PBNU pada Rabu (8/8) lalu tak membahas soal politik praksis.

Ia mengatakan bahwa PBNU hanya menjalankan politik kebangsaan yang sifatnya 'high politics' ketimbang mengurus politik praktis semata karena bukan berstatus sebagai parpol.

"Saya tidak menduga-duga ya seperti apa sebenarnya perbincangan tokoh-tokoh NU itu di PBNU. Tapi menurut saya semuanya konstruktif. Karena enggak mungkin lah PBNU sampai membahas politik, NU kan high politics, PBNU kan sadar juga positioning-nya bukan parpol," ujarnya. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER