Jakarta, CNN Indonesia -- Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar didaulat memimpin doa penutup sidang tahunan MPR 2018. Hal itu disampaikan Ketua MPR Zulkfli Hasan saat menutup agenda sidang.
"Tahun-tahun sebelumnya doa jadi ramai. Tahun ini kita minta Imam Besar Istiqlal," kata Zulkifli di ruang sidang, kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (16/8).
Dalam doanya, Nasaruddin berharap agar sidang paripurna tahunan yang digelar MPR, DPR dan DPD berlangsung dengan lancar.
Nasaruddin juga menekankan agar semua pihak untuk pandai bersyukur dan bersabar dalam menghadapi segala cobaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan cuma mampu ikhlas tapi istikamah. Bukan hanya bersikap kritis tapi juga bisa santun. Bukan hanya berani melakukan kebenaran tapi takut melakukan pelanggaran," katanya.
"Bukan hanya mampu bicara banyak, tapi mampu berbuat banyak. Bukan hanya bisa jadi pemimpin yang baik, tapi masyarakat yang baik," ujarnya.
Selesai Nasaruddin menyampaikan doa, Zulkifli berterima kasih karena doa pada tahun ini dapat berjalan dengan lancar. "Alhamdulillah doanya dapat tepuk tangan. Aman berarti," katanya.
Setelah pembacaan doa, agenda sidang tahunan berlanjut dengan sidang bersama DPR dan DPD. Saat menutup acara, Zulkifli sempat salah menyebutkan hari ulang tahun Indonesia yang ke-37 dan kemudian dikoreksi menjadi 73.
Pada tahun-tahun sebelumnya, doa sidang tahunan disampaikan anggota MPR. Tahun lalu, politikus PKS Tifatul Sembiring sempat menyinggung Presiden Joko Widodo dalam doanya.
(sur)