Warga Lombok Kalut Akibat Gempa Terasa Lebih Besar

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 00:29 WIB
Keresahan melanda warga Lombok, NTB, akibat rangkaian gempa, Minggu (19/8) malam, yang dirasakan lebih kencang ketimbang gempa di awal Agustus.
Dampak gempa berkekuatan 7,0 SR, di Lombok, NTB, pada 5 Agustus. (CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski memiliki kekuatan setara dengan yang terjadi di awal Agustus, gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (19/8), disebut terasa lebih kencang karena memiliki pusat gempa yang lebih dangkal. Diprediksi, ada korban jatuh.

"Ini kan lebih dangkal [gempanya]. Yang dulu kedalamannya 15 Km, sekarang 10 km. Jadi jelas kerasa sekali," ucap Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Iyan Kusmadiyana, yang tengah berada di NTB, Minggu (19/8) malam.

"Kami belum bisa memastikan keberadaan korban. Namun dengan kekuatan seperti ini bisa saja jatuh korban," ia menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, setidaknya enam gempa yang dirasakan kembali mengguncang Lombok, NTB, pada Minggu (19/8) malam. Semuanya memiliki kedalaman 10 Km dan tak berpotensi tsunami.

Pertama, gempa dengan magnitudo 7,0, yang terjadi pada pukul 21.56 WIB, dan berpusat di 30 Km timur laut Lombok Timur, NTB.

Kedua, gempa dengan magnitudo 5,6 pada pukul 22.16 WIB. Pusatnya ada di 8,35 Lintang Selatan dan 116,53 Bujur Timur, atau 18 Km Barat Laut Lombok Timur, NTB.

Ketiga, gempa dengan magnitudo 5,8 pada pukul 22.28.59 WIB. Pusatnya ada di 23 Km barat laut Lombok Timur, NTB.


Keempat, gempa dengan magnitudo 5,0 pada pukul 22.45 WIB, yang berpusat di 56 Km timur laut Lombok Timur, NTB.

Kelima, gempa dengan magnitudo 5,1 pada jam 23.21 WIB, berpusat di 44 Km timur laut Lombok Timur, NTB.

Keenam, gempa dengan magnitudo 5,5 pada pukul 23.37 WIB dan berpusat di 42 Km timur laut Lombok Timur, NTB.



Sementara, gempa pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 7,0 SR terjadi pada kedalaman 15 Km.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, gempa pada Minggu (19/8) malam ini memang lebih kencang. Jumlah korban belum bisa dipastikan.

"Gempa dirasakan keras di Lombok Timur yang paling berdekatan dengan pusat gempa. Gempa dirasakan VI MMI di Lombok Timur," ungkap dia, melalui pesan tertulis.

Berdasarkan keterangan di situs BMKG, skala VI MMI (Modified Mercalli Intensity) berarti "getaran dirasakan oleh semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbaah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti".

"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah di Lombok. Sebagian masyarakat histeris karena merasakan guncangan gempa yang lebih keras dibandingkan sebelumnya," sambung Sutopo.

Iyan melanjutkan bahwa kekuatan gempa yang lebih besar ini membuat warga panik. Terlebih, listrik padam begitu gempa awal berkekuatan 7,0 terjadi.

"Situasi masih kalut semua," ungkap dia.

Warga korban gempa di Posko Pengungsian Desa Sajang, Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Sabtu (4/8).Warga korban gempa di Posko Pengungsian Desa Sajang, Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Sabtu (4/8). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Untungnya, lanjut Iyan, warga sudah hapal kemana harus mengungsi. Selain itu, warga tak lagi percaya begitu saja dengan hoaks atau kabar bohong terkait gempa.

"Warga sekarang lebih tenang dengan hoaks-hoaks itu," imbuhnya.

Herlina, warga Ampenan, Mataram, NTB, mengungkapkan warga yang tengah berada di dalam rumah langsung keluar begitu gempa terjadi.

Yang membuat situasi lebih mengkhawatirkan adalah gempa susulan yang terjadi berulangkali.

"Setiap masuk [lagi ke rumah] getar, [terasa] besar," ujarnya.

Walaupun masyarakat sudah paham tentang langkah-langkah saat gempa terjadi, Herlina mengaku tetap resah dengan gempa yang terasa cukup besar kali ini.

"Kalau kayak gini gimana orang tenang? Lari lagi, lari lagi," keluhnya.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER