Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah pusat tak pernah lepas tangan dalam menangani penanggulangan bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dari dulu hingga kini.
"Saya ikuti terus. Setiap menit saya ikuti," kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin (20/8).
Hal ini disampaikan menyikapi desakan sejumlah pihak kepadanya untuk segera menyatakan bencana alam di NTB sebagai bencana nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu desakan disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon melalui akun Twitter-nya. Menurutnya, status bencana nasional perlu segera dikeluarkan agar penanganan lebih maksimal.
"Menurut saya bukan ditetapkan atau tidak (bencana nasional) yang paling penting penanganan langsung di lapangan, pemerintah pusat total memberikan dukungan penuh bantuan kepada pemprov, pemkab, dan masyarakat. Intinya ke sana," tutur Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi menyatakan sedang menyiapkan Instruksi Presiden mengenai hal itu.
Mantan Wali Kota Solo ini pun membuka kemungkinan bakal kembali menyambangi Lombok, daerah utama terdampak gempa, dalam waktu dekat.
"Tadi malam dapat info dari sana mungkin, enggak tahu, saya mau mengatur waktu lagi ke Lombok," ucapnya.
Beberapa rumah warga Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi) |
Minggu (19/8), gempa kembali mengguncang Lombok bermagnitudo 6,9. Sampai saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 12 orang tewas akibat gempa tersebut.
Sejak dua pekan lalu, ratusan gempa mengguncang NTB. Lebih dari 400 orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan penetapan status bencana nasional merupakan kewenangan Presiden setelah menerima masukan Kepala BNPB.
Melalu akun Twitternya beberapa hari lalu (13/8), Sutopo berkata penanganan darurat bencana gempa Lombok sesungguhnya sudah skala nasional meski belum ditetapkan sebagai bencana nasional.
(wis/pmg)