
Menkes akan Evaluasi Layanan Kesehatan Peserta BPJS Kesehatan
CNN Indonesia | Jumat, 22/11/2019 03:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bakal mengevaluasi pelayanan kesehatan yang memakai BPJS Kesehatan, salah satunya terhadap peserta yang menderita penyakit jantung. Ia menyebut pengobatan yang diberikan untuk penyakit jantung berlebihan dalam penanganannya.
"Ada review dari jurnal yang menyatakan bahwa pengobatan dengan obat-obatan apalagi pencegahan tidak lebih efisien dibanding sten, operasi, dan sebagainya," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/11).
Terawan menyebut dengan mengevaluasi pelayanan pengobatan penyakit jantung yang memakai BPJS Kesehatan beban pembayaran bisa berkurang. Menurutnya, pengurangan beban pembayaran ini bisa mencapai 50 persen.
"Kalau itu bisa diperbaiki, yang over itu, sehingga kalau yang nye-tent sesuai dengan diagnosanya. Kalau mau operasi ya operasi sesuai diagnosanya. Itu bisa menurunkan sampai 50 persen. Banyak loh Rp10 triliun," ujarnya.
"Kalau bisa turun 50 persen saja, itu sudah membuat kita bahagia. Rp5 triliun dihemat. Lalu kita lihat indikasi-indikasinya. Jangan sampai over indikasi," kata mantan kepala RSPAD Gatot Subroto itu.
[Gambas:Video CNN]
Terawan mengatakan mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi pelayanan berlebihan dalam penanganan penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan. Ia menyebut selama ini banyak pelayanan berlebihan yang tak sesuai dengan literatur.
"Mana pelayanan pelayanan yang belum sesuai dengan pelayanan yang ada kita naikkan. karena semuanya harus sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan," tuturnya.
Pensiunan jenderal bintang tiga TNI AD itu menyatakan bakal duduk bersama Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris untuk mengevaluasi sejumlah pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada pesertanya.
"Saya dengan Dirut BPJS akan melakukan koordinasi intens, tidak lagi pakai tim kecil, tapi saya berdua ini. Langsung saya pimpin langsung berdua untuk menyikapi, menindaklanjuti arahan yang terjadi," ujarnya. (dhf)
"Ada review dari jurnal yang menyatakan bahwa pengobatan dengan obat-obatan apalagi pencegahan tidak lebih efisien dibanding sten, operasi, dan sebagainya," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/11).
Terawan menyebut dengan mengevaluasi pelayanan pengobatan penyakit jantung yang memakai BPJS Kesehatan beban pembayaran bisa berkurang. Menurutnya, pengurangan beban pembayaran ini bisa mencapai 50 persen.
"Kalau bisa turun 50 persen saja, itu sudah membuat kita bahagia. Rp5 triliun dihemat. Lalu kita lihat indikasi-indikasinya. Jangan sampai over indikasi," kata mantan kepala RSPAD Gatot Subroto itu.
[Gambas:Video CNN]
Terawan mengatakan mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi pelayanan berlebihan dalam penanganan penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan. Ia menyebut selama ini banyak pelayanan berlebihan yang tak sesuai dengan literatur.
"Mana pelayanan pelayanan yang belum sesuai dengan pelayanan yang ada kita naikkan. karena semuanya harus sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan," tuturnya.
"Saya dengan Dirut BPJS akan melakukan koordinasi intens, tidak lagi pakai tim kecil, tapi saya berdua ini. Langsung saya pimpin langsung berdua untuk menyikapi, menindaklanjuti arahan yang terjadi," ujarnya. (dhf)
ARTIKEL TERKAIT

Menkes Tampung Aspirasi Masyarakat soal Penggunaan Vape
Nasional 2 minggu yang lalu
Massa BEM SI Demo Menkes Protes Kenaikan BPJS Kesehatan
Nasional 2 minggu yang lalu
Puluhan Orang di Depok Terjangkit Hepatitis A
Nasional 2 minggu yang lalu
Viral Momen Luapan Amarah Ribka Tjiptaning ke BPJS Kesehatan
Nasional 4 minggu yang lalu
Iuran BPJS Kesehatan Naik, Menkes Terawan Dipanggil ke DPR
Nasional 1 bulan yang lalu
Disomasi Karena Unggahan Joker, BPJS Kesehatan Minta Maaf
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Klaim Kantongi Jurus Atasi Defisit BPJS Kesehatan
Ekonomi • 06 December 2019 12:06
BPS Ramal Kenaikan Iuran BPJS Tak Kerek Inflasi 2020
Ekonomi • 02 December 2019 18:18
Respons Jokowi, BPJS Kesehatan Janji Bereskan Masalah Defisit
Ekonomi • 02 December 2019 02:50
Menkes Terawan Minta BPJS Kesehatan Fokus Layanan Dasar
Ekonomi • 30 November 2019 16:14
TERPOPULER

Raker DPRD DKI - Dinkes Kuak Anggota TGUPP Rangkap Jabatan
Nasional • 4 jam yang lalu
Anies Mulai Pembangunan Fasilitas Kelola Air Limbah di Karet
Nasional 2 jam yang lalu
KPK Akan Selidiki Kasus Harley di Pesawat Garuda Indonesia
Nasional 7 jam yang lalu