Tangis Haru Yenny Wahid dan Cerita Lucu Ahok di Mako Brimob

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 22 Agu 2018 14:53 WIB
Alamsyah M. Dja'far, peneliti the Wahid Institute, menilai pekerjaan terberat Ahok adalah tak bicara ke publik dan membuang ide-idenya.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat tiba di LP Cipinang, Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tangis haru putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, pecah ketika bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnomo atau Ahok, di Rutan Mako Brimob, Depok, Senin (20/8).

Keduanya duduk di kursi hijau berhadapan di sebuah meja bundar. Rombongan Yenny yang ikut dalam pertemuan itu tak kuasa pula menahan air mata. Ahok tampak mencoba lebih tegar.

"Lelaki itu [Ahok] menyeringai. Tapi saya tahu dia juga menahan haru. Kedua matanya sedikit berkaca-kaca. Dia paham pekerjaan yang paling berat adalah tidak bicara kepada publik dan membuang ide-idenya," tutur Alamsyah M. Dja'far, peneliti the Wahid Institute yang ikut dalam pertemuan itu, dikutip dari laman Facebook-nya, Rabu (21/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat mata teman-teman saya yang ikut meriung sore itu juga merah menahan haru," dia menambahkan.

Baginya, Ahok tak berubah. Ia tetap cerewet seperti sebelum masuk bui. Bayangkan saja, selama tiga jam pertemuan tersebut adalah Ahok lebih dominan dibandingkan dengan tamu-tamunya.

"Ahok cerita kegiatan sehari-hari dalam sel, tentang hidupnya sekarang, dan setelah keluar kelak," terang Alamsyah.



Ahok mengungkapkan penjara tak selamanya membawa duka, rasa suka pun timbul dari pemberian makanan dan oleh-oleh dari orang yang tak dikenal. Misalnya pisang dalam jumlah banyak yang dimasukkan lebih dari satu dus.

"Polisi di sini malah paling tahu mana buah-buahan yang enak, ketimbang saya," kata Ahok saat pertemuan itu.

Kendati demikian, Ahok hanyalah manusia biasa yang tetap bisa merasakan kesedihan. Alamsyah menuturkan Ahok juga pernah merasa tak terima dengan keadaan yang saat ini menimpa dirinya.

"Harusnya cukup setahun saya dibui. Sekarang saya tak jadi gubernur. Saya kehilangan kebebasan. Dan saya juga menghadapi masalah keluarga. Tidakkah ini cukup?" ucap Ahok.

Mendengar itu, Alamsyah hanya bisa diam. Kesedihan itu diakui Ahok tak berdiam lama dalam dirinya. Ia sadar ini takdir ini membuat dirinya belajar banyak tentang kehidupan.

"Hidup ini harus ikhlas dan selalu mau memaafkan orang lain. Kalau nggak, sesak loh," kata Ahok.

Yenny Wahid, di Jakarta, beberapa waktu lalu.Yenny Wahid, di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Detikcom/Ari Saputra)
Berawal dengan rasa haru, Alamsyah menyebut mayoritas waktu pertemuan itu berlanjut dengan cerita lucu Ahok dan diiringi dengan tawa riang Yenny dan seluruh tamu.

Usai pertemuan itu, Alamsyah mendapatkan surat cinta dari Ahok yang berisikan semangat untuk selalu berjuang demi kebenaran, kejujuran, perikemanusiaan, dan keadilan.

(arh/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER