Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding menyebut tagar yang diiringi dengan istilah Ganti Presiden adalah produk impor dari Suriah.
Ia juga mengatakan tagar ini pula yang membuat negara di Timur Tengah tersebut kacau.
"Oh iya [produk impor] itu terjadi di Suriah 2011. Dan kenapa Suriah kacau, karena salah satu faktornya tagar ini dikapitalisasi," kata Karding di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tagar Ganti Presiden ini diceritakan Karding memang pernah dipakai di negara yang kini terkenal dengan kelompok separatis ISIS itu. Istilah Ganti presiden sendiri diakui Karding memang memiliki berbagai macam makna.
Bisa jadi presiden yang dimaksud bukan merujuk pada satu sosok atau satu orang, melainkan pada kedudukan itu sendiri.
Suriah pun kata Karding bisa kacau karena penggunaan tagar Ganti Presiden yang maknanya bermacam-macam. "Kenapa Suriah kacau, ya karena pakai tagar itu. Ganti Presiden, itu kan maknanya macam-macam," katanya.
Karding juga mengaku pihaknya tak akan membuat tagar tandingan untuk meredam tagar #2019GantiPresiden yang saat ini semakin viral.
Pihaknya, kata Karding, tak ingin munculnya berbagai tagar justru malah memecah belah masyarakat.
"Enggak lah. Yang milih bukan medsos, tapi masyarakat. Kami kuti saja yang penting prinsipnya jangan sampai isu atau tagar itu memecah belah masyarakat," katanya.
(end)