Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan komentar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie soal penolakan aksi gerakan #2019gantipresiden bukan sikap resmi Partai Golkar.
Hal itu ia katakan untuk merespon pernyataan Ical yang mengklaim Golkar menolak tindakan represif terhadap Gerakan #2019GantiPresiden yang belakangan ini tengah ramai.
"Artinya kalau beliau bicara itu tidak merepresentasikan suara Golkar," ujar Lodewijk di Posko Pemenangan Jokowi, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Ical mengatakan partainya menolak tindakan represif terhadap Gerakan #2019GantiPresiden yang belakangan ini tengah ramai. Penolakan ini dilakukan meski Golkar telah memutuskan dukungan kepada Joko Widodo pada pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menolak dengan keras cara-cara represif dan premanisme terhadap gerakan #2019GantiPresiden tersebut, oleh karena kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh undang-undang," kata Ical.
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menilai pembiaran terhadap tindakan main hakim sendiri masyarakat dan tindakan represif aparat tersebut sama saja menusuk Jokowi dari belakang. Hal ini karena dianggap sama sekali tidak menggambarkan cara mendukung yang baik dan benar.
Lodewijk mengatakan partainya belum membuat kesepakatan resmi soal pencekalan gerakan tersebut.
Ia menyatakan bahwa pendapat Ical merupakan pendapat secara pribadi dan tak merepresentasikan sikap Partai Golkar secara institusi.
Lodewijk juga menyatakan internal partainya masih solid untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Ia menyatakan pernyataan Aburizal soal gerakan #2019gantipresiden seharusnya dapat dilihat dari sisi kemuanusiaan semata dan tak seharusnya dibawa ke ranah politis.
"Kalau satu sisi lihat dari sisi kemanusiaan mungkin seperti itu dari sisi politik lain sisi budaya lain. Kita lihat pak Aburizal Bakrie lihat dari isu mana, jangan semua dibawa ke politik begitu loh," katanya.
(ugo)