Demi Bangsa, Tito Minta Tak Ada Demo Sampai Asian Games Kelar

CTR | CNN Indonesia
Kamis, 30 Agu 2018 15:13 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta kelompok masyarakat tidak menggelar demo selama Asian Games demi menghormati kepentingan bangsa yang lebih besar.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta warga menahan diri untuk berdemonstrasi hingga penutupan Asian Games 2018. Tito mengatakan penahanan aksi ini bentuk rasa persatuan kesatuan untuk menyukseskan perhelatan Asian Games 2018.

"Kami mengimbau pada masyarakat khususnya di Jakarta dan Palembang tolong tahan diri untuk tidak melaksanakan aksi unjuk rasa demi kepentingan publik," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/8).

Hal ini disampaikan Tito menyusul kebijakan Polda Metro Jaya yang tidak memberikan izin aksi kepada Barisan Emak-emak Militan (BEM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan tindakan dari Polda Metro Jaya adalah bagian wewenang mengeluarkan maklumat.

"Kapolda dapat mengeluarkan maklumat-maklumat ini. Kapolda Metro Jaya mengeluarkan maklumat untuk tidak melaksanakan aksi dan demo selama Asian Games," kata dia.

Sedianya negara membebaskan warganya untuk berpendapat di muka umum. Namun, kata Tito, sesuai UU nomor 9 tahun 1998, setiap aksi tidak boleh melanggar ketertiban publik dan mengindahkan etika moral.

"Artinya enggak boleh menghujat kemudian ketiga harus menghargai hak azasi dan kebebasan orang lain, keempat harus menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa," ungkap dia.

Tito bilang kalau ada yang melanggar maka warga bisa dikenakan sanksinya di pasal 6 yaitu dibubarkan. Atas nama bangsa, Tito meminta masyarakat mendahulukan kepentingan publik bangsa dan negara.

Sebelumnya, kelompok menamakan diri Barisan Emak-Emak Militan (BEM) batal menggelar demonstrasi di Istana Merdeka yang sedianya digelar kemarin.

"Jadi semalam Ketua Penasehat Pak Eggi Sudjana diberi tahu bahwa jadinya nanti tanggal 3 September (setelah Asian Games)," kata perwakilan BEM, Tri saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Selasa (28/8).

Tertundanya aksi ini juga lantaran tidak diizinkan oleh Polda Metro Jaya. Tri menuturkan kepolisian baru bisa memberikan izin aksi unjuk rasa setelah Asian Games rampung.

Rencananya aksi tersebut akan dihadiri 3000 orang. Nantinya mereka akan jalan kaki dari kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol hingga Istana Merdeka.

Tuntutan mereka adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mundur dari jabatannya.

"Meminta presiden mundur karena dia (Jokowi) sudah jadi capres, seharusnya JK (Jusuf Kalla) yang naik," kata Tri. (wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER