Jakarta, CNN Indonesia -- Pembagian
air zamzam yang dikemas dengan kotak bertuliskan
#2019GantiPresiden dipastikan bukan dilakukan jamaah haji Indonesia reguler.
Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdul Basir mengatakan hal itu dilakukan oleh jamaah haji furoda atau khusus di terminal reguler Internasioal bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
"Tapi pasti bukan di terminal haji, melainkan terminal reguler atau internasional yang tidak digunakan oleh jemaah haji reguler kita," ungkap Basir yang diunggah di laman resmi Kementerian Agama, Kamis (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama, Mastuki, mengaku pihaknya dikejutkan beredarnya foto-foto pembagian air zamzam dengan beraroma politis.
Sesuai kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, lanjut Mastuki, setiap jemaah haji akan mendapatkan jatah 5 liter air zamzam. Namun, dapat dipastikan kemasannya sama-sekali tidak mengandung unsur politik. Air zamzam tersebut akan dibagikan saat jemaah tiba di debarkasi masing-masing, bukan di Arab Saudi.
Mastuki juga menjelaskan seluruh jemaah haji reguler yang menjadi tanggungjawab Kemenag selalu berangkat dan pulang dari terminal haji bandara.
"Jadi dapat dipastikan jika ada gelagat yang mencurigakan akan terdeteksi oleh petugas kita. Sejauh ini, jemaah haji reguler yang kami tangani tidak ada yang melakukan aksi seperti gambar yang kini viral itu," tegasnya.
Matsuki menekankan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) atau kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang terlibat dalam kegiatan politis itu akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
"Namun kalau itu inisiatif pribadi-pribadi, tentu bukan kewenangan kami," tandasnya.
Menurut Matsuki, foto-foto tersebut menyebar ke grup WhatsApp MCH dan berbagai media sosial di Tanah Air. Beberapa petugas haji yang dikonfirmasi mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada hari Minggu (26/08) pukul 16.00 waktu setempat dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines.
Mastuki menyatakan pihaknya akan mendalami lebih lanjut pembagian air zamzam dengan kemasan #2019GantiPresiden agar meredam kontroversi.
(gil)