Gagal Bertemu Pimpinan KPU, Emak-emak Bubarkan Diri

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Senin, 03 Sep 2018 13:41 WIB
Rombongan emak-emak yang menggelar demo di depan kantor KPU membubarkan diri setelah gagal menemui komisioner lembaga penyelenggara pemilu itu.
Puluhan ibu yang tergabung dalam Barisan Emak-emak Militan (BEM), berdemo di kantor KPU, Jakarta, Senin (3/9). (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rombongan emak-emak yang menggelar unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) membubarkan diri setelah gagal menemui komisioner lembaga penyelenggara pemilu itu.

Kumpulan massa bernama Barisan Emak-emak Militan atau BEM ini melangsungkan demonstrasi sekitar dua jam lamanya. Setelah berhasil mengirim perwakilannya ke dalam kantor KPU, mereka justru harus gigit jari.

"Sebenarnya kita diterima dengan baik di dalam walaupun kecewanya kami tidak diterima oleh Ketua KPU," kata salah satu perwakilan massa Kurnia Tri Rayani, Senin (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih bertemu dengan komisioner, perwakilan massa diterima oleh staf teknis KPU. Akibat hal itu, mereka merasa KPU tidak menghiraukan kehadirannya.

"Posisinya enggak tinggi-tinggi amat, harusnya kan emak-emak yang sudah capek ini harus diterima lah," imbuh Kurnia.

Koordinator aksi Tri Erniyati mengaku kecewa berat ketika berusaha memasuki kantor KPU. Kekecewaannya bermula ketika ia bersama sejumlah perwakilan massa ingin masuk ke dalam gedung.

Namun penjagaan yang cukup ketat dari aparat kepolisian dan keamanan gedung membuat mereka sempat terdorong.

"Saya kecewa sewaktu masuk ke dalam justru didorong, padahal kita cuma emak-emak," kata Tri sambil menangis.

Kendati demikian, massa telah berhasil menyampaikan tuntutannya yang meminta KPU adil dalam penyelenggaraan pemilu ini. Mereka menilai Presiden Joko Widodo perlu mundur atau setidaknya cuti kampanye agar potensi penyalahgunaan wewenang tak selama pemilu tidak terjadi.

Setelah dijanjikan oleh KPU bakal mengirim jawaban sekiranya dalam waktu satu pekan, massa yang juga kerap mengumandangkan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga ini langsung membubarkan diri. Mereka pun membatalkan rencana aksinya di depan Istana Negara, Jakarta.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER