Gerindra soal Ustaz Abdul Somad: Dia Tak Anjurkan Makar

Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 04 Sep 2018 08:57 WIB
Partai Gerindra menganggap ancaman terhadap Ustaz Abdul Somad aneh karena substansi ceramahnya tak ada yang bermuatan makar maupun anti-pancasila.
Sekjen Partai Gerindra Achmad Muzani, di Jakarta, 29 Juli. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menganggap aneh pihak yang mengancam Ustaz Abdul Somad. Padahal, tak ada masalah dengan isi ceramah yang disampaikan Somad.

"Lalu apa masalahnya? Dia tidak menganjurkan untuk pemberontakan, dia tidak menganjurkan untuk memisahkan negara, dia tidak menganjurkan untuk ganti Pancasila, dia tidak menganjurkan untuk makar, di mana masalahnya?" kata Muzani, saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (4/9).

Ia mengaku baru pertama kali mendengar ceramah Somad saat acara HUT ke-73 MPR, Rabu (29/8). Saat itu, ia menyampaikan tausiyah di hadapan pimpinan MPR serta tamu undangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Muzani, yang juga menjabat Wakil Ketua MPR itu, tak ada yang salah dari ceramah pendakwah kelahiran Asahan, Sumatera Utara itu.

"Di Jakarta dan di MPR ceramah di depan kami semua. Saya mendengar dan pimpinan MPR yang lain [mendengar], di mana masalahnya. Enggak ada masalah," ujarnya.

Ustaz Abdul Somad, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).Ustaz Abdul Somad, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (29/8). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Dia menilai ceramah Somad justru berisi pesan yang memperkuat keimanan, meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan, hingga meningkatkan persaudaraan dan persatuan.

"Ceramah yang meningkatkan kecintaan kepada negara, ceramah yang meningkatkan etos kerja sebagai seorang hamba Tuhan, supaya sukses hidup di dunia dan mulia di akhirat," tuturnya.

Salah satu penyebab dugaan ancaman ini mencuat lantaran terdapat surat pernyataan kepada Polri terkait rencana kegiatan Somad di Jawa Tengah.

Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly menegaskan apa yang dilakukan pihaknya hingga ke jajaran tingkat cabang di daerah lebih pada langkah antisipasi dan meminta pengawasan oleh Polri.

Aly menganggap ceramah yang dilontarkan Abdul Somad banyak "ditunggangi" oleh organisasi terlarang Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI). Pola gerak HTI kerap menggunakan kajian agama dan mencatut nama-nama ulama untuk menarik massa demi kepentingan politiknya.

Namun, Muzani menganggap cara tersebut seharusnya tak dilakukan sehingga membuat Somad merasa terancam, yang akhirnya membatalkan ceramah di sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah.

Massa pro HTI di depan PTUN, Jakarta Timur, Senin (7/5).Massa pro HTI di depan PTUN, Jakarta Timur, Senin (7/5). (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Menurut Muzani, yang mesti dilakukan adalah menyingkirkan HTI. Dia menyebut Somad selalu menyampaikan ceramah tanpa ada maksud yang berkaitan dengan urusan politik.

"HTI disuruh minggir, UAS kan selalu sendiri terus, janganlah begitu. Yang penting kan isinya," ujarnya.

Lebih lanjut, Muzani mengatakan Indonesia sebagai negara demokrasi harus bisa menjunjung kebebasan berpendapat, berpikir, berbicara, berkumpul. Kesemua itu, kata Muzani dijamin Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Tugas negara adalah menghadirkan kebebasan itu sehingga rakyat bisa bebas berekspresi, berpikir, berbicara, berkumpul, itu Undang-Undang Dasar menjaminnya, Undang-Undang lainnya juga menjaminnya," kata dia.

(arh/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER