Pasar Gedebage Terbakar, Emil Minta Pengelola Tanggung Jawab

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 04 Sep 2018 11:38 WIB
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menduga kebakaran berasal dari kios pedagang ayam yang menjalar ke kios lain yang berada di lahan yang dikelola swasta.
Pasar Gedebage di Bandung, Jawa Barat terbakar. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau ke lokasi kebakaran di Pasar Induk Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat. Ia meminta PT Ginanjar untuk bertanggung jawab atas kebakaran yang melanda sejumlah los di pasar tersebut.

"Jadi ini kebakaran terjadi karena dari kios pedagang ayam yang menjalar ke yang lain karena di musim kemarau ini anginnya besar. Dan ini dikelola oleh pihak swasta," ujar Ridwan, Selasa (4/9).

Ridwan mengatakan, Pasar Gedebage dikelola oleh pihak PD Pasar Kota Bandung dan PT Ginanjar. Namun kebakaran ini berasal dari lahan milik PT Ginanjar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebakaran terjadi dari lahan pihak swasta. Saya minta tanggung jawab pada PT Ginanjar. Mereka memberikan harga Rp60-70 juta per kios tanpa memberikan safety, padahal harusnya ada," tegas dia.

Sebanyak 300 pedagang terkena dampak terbakarnya 152 kios yang terjadi pada Senin (3/9) sore. Pihak PD Pasar turut membantu mendata pedagang dengan membuka posko pengaduan.

"Karena mereka tidak mengelola secara profesional, jalur juga dihabiskan oleh PKL. Ditambah lagi kesulitan mobil pemadam masuk. Jangan hanya ngejar duit tapi juga keselamatan," kata pria yang akrab disapa Emil itu.

Untuk pedagang yang terdampak kebakaran, pihak Pemkot Bandung menyiapkan lahan yang ada untuk digunakan sebagai tempat berjualan.

"Pemkot Bandung menuntut untuk tanggung jawab dari PT Ginanjar. SOP safety dan layout harus diperbaiki agar tidak merugikan pedagang," jelasnya.

Emil menambahkan, pihaknya akan memanggil PT Ginanjar pada pekan ini. Ia pun tak memungkiri akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Faktanya kan harus dikumpul dulu, dari pedagang harus ditanyai. Kita sebagai regulator," ujarnya. (osc/hyg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER