Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto merasa kasihan terhadap mantan Menpora Roy Suryo yang terus ditagih untuk mengembalikan sejumlah barang yang belum dikembalikan oleh Roy saat selesai menjabat menteri.
"Saya sebetulnya kasihan sama beliau tapi di sisi lain kewajiban saya untuk menindaklanjuti temuan BPK ya tidak ada pilihan lain, harus saya lakukan," kata Gatot saat dihubungi oleh
CNNIndonesia.com, Selasa (4/9).
Gatot mengatakan telah mengirimkan surat kepada Roy sebanyak tiga kali. Bahkan ia sampai mengirimkan salinan surat tersebut secara pribadi melalui pesan singkat kepada Roy. Namun, kata Gatot, belum ada tanggapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Gatot Roy sebenarnya pernah mengembalikan sejumlah barang senilai Rp 500juta pada tahun 2016. Namun hal itu masih kurang dibandingkan dengan total keseluruhan yang masih belum dikembalikan.
"Sekarang menjadi yang tiga ribu sekian (item) itu. Itu (Rp 500juta) tidak termasuk yang sudah dikembalikan." ucap Gatot.
Roy Suryo menjabat sebagai Menpora selama setahun. Dia menggantikan Andi Mallarangeng yang mundur karena terlibat kasus korupsi. Roy menjabat pada 15 Januri 2013 hingga 2014.
 Roy Suryo diminta kembalikan sejumlah barang milik Kemenpora. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Gatot mengatakan kebanyakan barang-barang yang dibawa adalah barang elektronik.
"Tak ada alat-alat dapur seperti panci," kata Gatot.
Gatot tak merinci barang-barang yang dibawa oleh Roy Suryo.
"Kalau soal jumlah dan nilai barang itu BPK yang bisa menjelaskan. Kami pokoknya barang yang dibeli dengan APBN harus dikembalikan," kata Gatot.
Terakhir, Gatot mengirimkan surat bernomor 5.2.3/SET.BIII/V/2018 tertanggal 2 Mei 2018 perihal pengembalian barang milik negara (BMN.
Dalam surat yang ditandatangani Gatot itu, Kemenpora meminta Roy mengembalikan barang milik negara agar Kemenpora dapat melakukan inventarisasi sehingga akuntabilitas pengelolaan barang milik negara di Kemenpora dapat dipertanggunjawabkan sesuai perundangan yang berlaku.
Surat tersebut beredar di media sosial. Namun, Gatot mengaku tak tahu soal bocornya surat tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang membocorkan," katanya.
(ugo/gil)