Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon wakil presiden
Ma'ruf Amin mengklaim telah mendapatkan dukungan dari kiai-kiai sepuh di Jawa Timur sebagai pendamping Jokowi di
pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Alhamdulillah, semua kiai-kiai, semua pimpinan pesantren, semuanya," kata Ma'ruf di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/9) malam.
Ma'ruf telah melakukan kunjungan ke berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur pada 3-4 September 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merinci telah mendapatkan restu dari berbagai kiai-kiai kharismatik pemimpin Pondok Pesantren yang tersebar di Jatim.
Salah satunya, pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang Solahuddin Wahid, Pengasuh Ponpes Sunan Drajat di Lamongan Abdul Ghofur dan para kiai di Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras turut mendukungnya di Pilpres.
"Bukan hanya di daerah-daerah, tapi seperti Ponpes di Kediri, di Tebuireng, Tambak Beras, bahkan di Lamongan yaitu kiai Ghofur misalnya mendukung juga pencalonan saya itu," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga mengatakan bahwa lawatannya itu turut melaporkan bahwa Jokowi telah memilih wakilnya yang berasal dari kalangan santri dan komunitas Nahdhatul Ulama.
Ia pun mengaku turut meminta doa dan dukungannya kepada para kiai-kiai dan pemimpin pondok pesantren di Jawa Timur agar Jokowi-Ma'ruf dapat berhasil memenangkan Pilpres.
"Saya memberi tahu pada mereka bahwa Pak Jokowi ini Alhamdulillah mau memilih wakilnya dari kelompok kiai dan santri. Karena itu saya memberitahu mereka, minta restu pada mereka kemudian minta doa dan minta dukungan dari kiai kiai itu," ungkapnya.
Tak hanya Jawa Timur, Ma'ruf Amin juga mulai bersafari ke Jawa Tengah. Dia sempat mengunjungi Ponpes Futuhiyah, Mranggen, Demak.
Di Demak, Ma'ruf menyatakan akan mundur dari jabatan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sesuai prosedur yang tercantum dalam AD/ART NU.
"Setelah nanti sudah ditetapkan sebagai Cawapres nya pak Jokowi, saya akan melakukan pengunduran diri dari Rais Aam PBNU. Tapi harus melalui beberapa tahapan, jadi tidak asal-asalan mundur," kata Ma'ruf.
(ugo/dal)