Jakarta, CNN Indonesia --
Lingkaran Survei Indonesia (LS) Denny JA memprediksi lima partai bakal bersaing ketat untuk memperoleh empat persen suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 agar dapat menduduki kursi di parlemen. Berdasar survei LSI Denny JA, kelima partai ini diprediksi sulit lolos ke DPR karena suaranya di bawah Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen, yakni 4 persen.
Kelima partai itu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai NasDem, Partai Perindo, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kelima partai tersebut diprediksi menempati urutan ke-6 hingga ke-10 di Pileg 2019. Secara rinci urutan perolehan suara adalah PKS di urutan ke-6 dengan 3,9 persen dan posisi ke-7 PPP dengan 3,2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, NasDem diprediksi akan berada di posisi ke-8 dengan 2,2 persen, Partai Perindo di posisi ke-9 dengan 1,7 persen, dan PAN di posisi ke-10 dengan raihan 1,4 persen suara.
"Partai di Papan Tengah Bawah ini mungkin lolos, mungkin tidak lolos, dalam mencapai Parliamentary Threshold 4 persen," terang LSI Denny JA dalam keterangan tertulis, Rabu (12/9).
Sementara itu, LSI Denny JA menyebut juga terdapat enam partai yang memerlukan keajaiban untuk lolos ke parlemen di Pileg 2019 mendatang. Hal itu karena keenam partai tersebut perolehan suaranya hanya di bawah satu persen.
Secara rinci keenam partai itu adalah Partai Hanura dengan 0,6 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) dengan 0,2 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 0,2 persen, Partai Berkarya dengan 0,1 persen, Partai Garuda 0,1 persen dan PKPI 0,1 persen.
"Bahkan ditambah margin of error 2,9 persen, daftar partai ini belum cukup melampaui Parliamentary Threshold 4 persen," tulisnya.
Kendati begitu, masih terdapat 25,2 persen responden yang belum menentukan pilihan partainya. Partai kontestan Pemilu 2019 masih memiliki ruang untuk mengubah peta dukungannya.
"Masih ada 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Masih luas ruang bagi partai untuk mengubah peta dukungan menjelang Pileg 2019," terangnya.
Adapun, survei ini dilakukan dengan metodologi
Multistage Random Sampling pada 12-19 Agustus 2018 dengan jumlah 1.200 responden. Wawancara dilakukan tatap muka dengan
margin of error lebih kurang 2,9 persen.
(dal/osc)