Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengumpamakan kondisi ekonomi Indonesia seperti sedang menghadapi perang tak terbatas, dan bahkan mirip situasi film 'Avengers :
Infinity War'.
Partai Gerindra justru mencibir analogi Jokowi dan menganggap hal itu hanya siasat memikat kelompok milenial.
"Itu jelas kan karena memang dia (Jokowi) kampanye. Istilah itu kan terkenal di kalangan milenial, dia ingin gaet milenial kalahkan Bang Sandi yang sudah jelas merupakan idola para milenial," kata Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui telepon, Kamis (13/9).
Andre melihat ada hubungan soal langkah Jokowi mengumpamakan situasi ekonomi menggunakan analogi film. Apalagi saat ini, kata dia, Jokowi dianggap gencar berkampanye dengan kedok iklan layanan masyarakat hingga menembus layar lebar di sejumlah bioskop.
"Iklan saja sudah berani di bioskop, terlihat lah dia memang kampanye gaet milenial. Tapi yang dia enggak tahu, gak semua orang yang datang ke bioskop itu pendukung dia. Makanya banyak yang kesal," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan disampaikan kemarin, Jokowi mengklaim kondisi ekonomi global saat ini sedang menuju perang tak terbatas atau
Infinity War, salah satu seri Film
Avengers yang dirilis beberapa waktu lalu. Ia dan para menteri-nya, yang diibaratkan sebagai
Avengers, harus menghadapi ancaman ekonomi seperti krisis dan perang dagang yang diumpamakan sebagai Thanos.
"Perang tak terbatas bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua kembali belajar pada sejarah, melalui kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, manusia dapat menikmati 'kelimpahan', dan kita bisa menghasilkan bukan 'perang yang tak terbatas' melainkan 'sumber yang tak terbatas'," kata Jokowi dalam keterangannya kemarin.
Andre menilai analaogi 'Thanos' dan 'Infinity War' digunakan Jokowi menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini sama sekali tidak berkaitan dengan situasi saat ini. Dia menilai hal itu hanya polesan buat mendongkrak citra Jokowi.
"Terserah dia sih, hak dia mau pakai istilah apa. Namanya orang lagi kampanye, pencitraan, ya begitu gak nyambung. Kan dia tau di kita ada Bang Sandi makanya melakukan itu," kata dia.
Andre lantas meminta Jokowi tidak terus-menerus menuding faktor luar menjadi penyebab ekonomi Indonesia melemah. Sebab kata dia, ada juga faktor dalam yang justru menyebabkan ekonomi Indonesia memburuk.
"Kalau bilang
Infinity War, Thanos segala macam, saran saya Pak Jokowi juga lihat faktor internal. Kondisi ekonomi kita sekarang ini juga jadi seperti ini ya karena ada faktor dari dalam yang harus segera dibenahi," kata dia.
(ayp/gil)