Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu)
Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyatakan tidak terkejut dengan hasil survei lembaga
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang memprediksi partainya tidak lolos parlemen pada
pemilihan legislatif (pileg) 2019.
Menurut Viva, setiap lembaga memiliki tingkat akurasi dan validasi yang berbeda-beda terhadap hasil surveinya.
"PAN tidak kaget dengan hasil-hasil survei. Sejak tahun 2004 dalam setiap survei, PAN selalu diposisikan elektabilitasnya rendah, tidak kaget," kata Viva di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain elektabilitas rendah, PAN kata dia, juga sering diprediksi tidak lolos ke parlemen setiap gelaran pemilu. Padahal, lanjut dia, sejak 2004 hingga sekarang PAN selalu di atas ambang batas parlemen.
Untuk itu, Viva mengatakan hasil lembaga survei baru sebatas cermin yamg terjadi pada hari ini. Menurutnya, masih ada dinamika di masyarakat yang dapat terjadi pada 8 bulan mendatang menjelang pemilu serentak 2019.
"PAN tidak merasa terusik, tidak galau dengan hasil-hasil survei. Karena kita punya hasil survei sendiri yang akurat dan akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan itu untuk konsumsi internal," katanya.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, terdapat lima partai yaitu PKS, PPP, NasDem, Perindo dan PAN yang diprediksi sulit lolos ke DPR karena suaranya di bawah
Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Kelima partai tersebut diprediksi menempati urutan ke-6 hingga ke-10 di pileg 2019.
Secara rinci urutan perolehan suara adalah PKS di urutan ke-6 dengan 3,9 persen dan posisi ke-7 PPP dengan 3,2 persen, NasDem diprediksi akan berada di posisi ke-8 dengan 2,2 persen, Partai Perindo di posisi ke-9 dengan 1,7 persen, dan PAN di posisi ke-10 dengan raihan 1,4 persen suara.
(dal/sur)