KPU Tanggapi Wacana Debat Capres Bahasa Inggris

FHR | CNN Indonesia
Jumat, 14 Sep 2018 16:47 WIB
KPU mengingatkan substansi debat pilpres 2019 untuk memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat mengenai visi dan misi kandidat capres-cawapres.
Komisioner KPU Viryan Azis mempertanyakan persentase warga yang memahami bahasa Inggris. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menampung dan memprtimbangkan seluruh saran dan masukan dari berbagai pihak agar penyelenggaraan pemilu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Termasuk soal format debat calon presiden-wakil presiden di pilpres 2019.

Pernyataan ini disampaikan Anggota KPU RI Viryan Azis menanggapi keinginan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar format debat diubah. Salah satunya menggunakan bahasa Inggris.

"Apapun yang disampaikan akan kami respons dengan positif dan tetap kami bahas," kata Viryan, di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, kata Viryan, sedianya perlu dikaji terlebih dahulu mengenai jumlah masyarakat Indonesia yang memahami bahasa Inggris jika format debat ingin diubah menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia.

Hal ini menjadi penting untuk dipertimbangkan, karena substansinya debat itu untuk memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat mengenai visi dan misi kandidat capres-cawapres.

"Satu hal yang perlu juga kita ketahui bersama bahwa yang menyaksikan ini seluruh rakyat Indonesia. Maka Pertanyaan dasarnya adalah berapa persen dari seluruh rakyat Indonesia yang menguasai bahasa selain bahasa Indonesia," kata Viryan.


Sedangkan Angggota (KPU) RI Pramono Ubaid Tanthowi menilai format debat peserta pemilu dan pilkada serentak sudah sangat baik, karena bisa menggambarkan visi dan misi para kandidat yang bersaing.

"Format saat ini sudah sangat mantap," kata Pramono kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/9).


Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto berencana mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar menerapkan debat kandidat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris.

Yandri menilai perlu ada salah satu tahapan debat kandidat dengan menerapkan model tersebut.

"Karena presiden bergaul di dunia internasional supaya tidak ada miskomunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara," ucap Yandri di Jalan Daksa I No 10, Jakarta Selatan, Kamis (13/9) malam. (dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER