SBY Minta Kader Demokrat Tak Ikut Politik Identitas

Tim | CNN Indonesia
Senin, 17 Sep 2018 19:35 WIB
Dalam pidato politik SBY menyatakan politik identitas tak bisa hilang dalam proses demokrasi. Ia pun meminta kader Demokrat tak terlibat dalam permainan itu.
Ketum Demokrat SBY menyatakan politik identitas tak bisa hilang dalam proses demokrasi. Namun, ia menegaskan kader partainya tak terlibat dalam permainan itu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kader partainya tak terlibat dalam praktik politik identitas yang berujung pada kampanye negatif dan hoaks.

"Para Kader Demokrat yang saya banggakan, Saya mengajak Partai Demokrat untuk tidak menjalankan dan masuk ke dalam politik identitas, atau politik SARA," demikian pernyataan SBY dalam pidato politik peringatan HUT Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9).


SBY mengaku enggan kader partainya turut dalam permainan mengejar kemenangan dengan mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan di antara sesama elemen bangsa Indonesia. Ia tak ingin kader-kader Demokrat turut menyemaikan benih-benih perpecahan dan disintegrasi yang sangat membahayakan masa depan bangsa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan diuji apakah politik identitas yang melebihi takarannya akan dimainkan oleh para kandidat dan partai-partai politik peserta pemilu," ujar SBY pada pidato politik yang dibacakannya di hadapan para kader Partai Demokrat tersebut.

Menurut SBY di negara manapun selalu ada korelasi antara identitas dengan preferensi pemilihan dan politik.

"Namun, apabila melebihi kepatutannya dan secara membabi buta dijadikan 'penentu' untuk memilih seseorang ataupun partai politik tertentu, demokrasi kita akan mundur jauh ke belakang," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode tersebut, 2004-2009 dan 2009-2014.

SBY menegaskan delapan bulan ke depan, dari mulai jadwal kampanye resmi hingga proses pencoblosan pemilu dan pilpres 2019 pada April tahun depan, bangsa Indonesia menjalani ujian sejarah demokrasi. Bagi pensiunan jenderal TNI tersebut, dalam pemilu kampanye negatif memang sulit untuk dihindari agar tak terjadi. Itu pun, sambungnya, juga terjadi di negara lain.

"Saya mengajak Partai Demokrat untuk tidak ikut-ikutan melakukan fitnah dan menyebarkan hoax. Namun, kita juga harus menjaga kehormatan kita kalau kita mendapatkan fitnah," tutur mantan Menkopolkam era Kepresidenan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Pidato politik SBY yang disampaikan hari ini merupakan bagian dari peringatan 17 tahun Partai Demokrat.

(tst/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER