Moeldoko soal Demokrat: Operasi Intelijen Bodoh Kalau Terbuka

Tim CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 15:15 WIB
Moeldoko mengklaim pertemuannya dengan co-founder Asia Sentinel Lin Neumann bulan Mei lalu hanya membahas investasi dan meyakinkan investor ke Indonesia.
Kepala KSP Moeldoko bantah terlibat pemberitaan Asia Sentinel soal Century. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan tak akan gegabah apabila ingin melakukan gerakan intelijen. Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko menuturkan tidak bakal meninggalkan bukti jika beroperasi. 

"Kalau saya sebagai orang yang akan mengendalikan operasi intelijen. Itu kan kira-kira operasi intelijen, bodoh banget saya terbuka begitu. Mungkin saya tidak bisa jadi Panglima TNI," kata Moeldoko di kantornya, Selasa (18/9).

Hal itu disampaikan menyikapi tudingan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengenai keterlibatan Istana dalam pemberitaan media asing asal Hong Kong, Asian Sentinel tentang konspirasi penggelapan uang negara. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Asia Sentinel beberapa waktu lalu memberitakan keterlibatan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pencurian uang negara US$12 miliar dalam perkara Bank Century. 

Partai Demokrat mengambil langkah dengan melapor Dewan Pers karena menilai itu merupakan fitnah. 

Di tengan perseteruan kedua pihak, Rachland mengunggah foto Moeldoko bersama co-founder Asia Sentinel Lin Neumann sambil mempertanyakan keterlibatan Istana dalam pemberitaan itu. 

Moeldoko menjelaskan pertemuan itu terjadi ketika delegasi American Chamber (AmCham) Indonesia Mei lalu guna membahas investasi dan meyakinkan investor ke Indonesia. 


Lin Neumann, kata Moeldoko, hadir sebagai pimpinan delegasi yang terdiri dari ExxonMobil, Ernst & Young, Coca Cola, GE, CastleAsia, Freeport, dan GM yang merupakan anggota AmCham President Advisory Council.

"Di situ saya juga enggak ngerti, Lin Neumann juga saya enggak ngerti siapa, saya ketemunya juga di situ. Saya hanya sebagai undangan‎ penyampai materi. Konteksnya itu. Saya juga enggak ngerti dia punya sentinel," tutur Moeldoko. 

Ia menceritakan pertemuan beberapa bulan lalu terjadi sekitar 45 menit. Saat itu, ia bersama delegasi AmCham hanya sarapan bersama yang dilanjutkan materi mengenai kinerja pemerintah mengenai investasi. 

(chri/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER