Budiman Sudjatmiko Sindir Pemimpin Jadi Ulama Dadakan

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 16:10 WIB
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku tidak mengenal istilah pemimpin yang tiba-tiba menjadi ulama dadakan.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku tidak mengenal istilah pemimpin yang tiba-tiba menjadi ulama dadakan. (CNN Indonesia/ Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan relawan pendukung bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin dari sejumlah daerah mendeklarasikan dukungan di posko pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf di rumah Cemara, Jakarta, Rabu (19/9).

Dalam deklarasi dukungan itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa Jokowi-Ma'ruf merupakan calon pemimpin yang berpengalaman dan merintis karier dari bawah.

Ia menyindir pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dia nilai menjadi calon pemimpin instan. Terlebih, kata dia, belakangan Sandiaga juga diklaim sebagai salah satu ulama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak ada pemimpin yang bener itu tiba-tiba jadi ulama mendadak, emangnya itu sertifikat yang bisa dibeli?" ujar Budiman.

Mantan aktivis 1998 itu membandingkan dengan Ma'ruf yang menjadi ulama lantaran berproses sejak lama di pondok pesantren. Menurutnya, tindakan yang diklaim oleh kubu Prabowo selama ini diciptakan instan untuk kepentingan politik semata. Budiman khawatir pemimpin instan juga akan menghasilkan produk instan bagi rakyat.

"Kalau segala sesuatu serba instan, ulama instan, pemimpin instan, ramah tiba-tiba saat butuh, rendah hati saat butuh, naik metromini saat dipotret, padahal keseharian tidak seperti itu ya enggak bisa," katanya.

Relawan pendukung Ma'ruf ini menamakan dirinya sebagai 'Komunitas Muda Amin Indonesia'. Dalam deklarasi itu para relawan menyatakan untuk terlibat dalam kampanye yang toleran, aktif menangkal kabar bohong dan adu domba selama kampanye, serta mempelopori kampanye yang kreatif.

(pris/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER