Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, menyindir bergabungnya Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah
Dahnil Anzhar Simanjuntak dengan bakal calon presiden
Prabowo Subianto yang memiliki riwayat pelanggaran HAM masa lalu.
Diketahui, Dahnil sejauh ini aktif berjuang sebagai aktivis HAM dan mengkritisi kasus-kasus pelanggaran HAM. Sementara, Prabowo sudah dipecat dari TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira akibat perbuatan indisipliner terkait penculikan aktivis era 1997-1998.
"Waktu akan membuktikan apakah pilihan Dahnil benar atau salah, tapi yang pasti bergabung dengan seseorang yang memiliki latar belakang sejarah HAM yang kelam bagi seorang aktivis seperti Dahnil akan menjadi pertanyaan awal bagi kalangan kawannya," ujar Antoni saat ditemui di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta, Kamis (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia juga mengucapkan selamat atas pilihan Dahnil tersebut. Raja juga tidak begitu terkejut soal kabar Dahnil terjun ke dunia politik karena dinilai sudah memiliki jiwa politikus sejak lama.
"Saya ucapkan selamat kepada junior saya sesama aktivis Muhammadiyah, selamat bergabung di dunia politik riil," ujar Antoni, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Antoni, yang sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah 2015-2020, tak ingin ikut campur mengenai status Dahnil yang masih menempati posisi struktural di Pemuda Muhammadiyah maupun sebagai dosen aparatur sipil negara (ASN).
Diketahui, Dahnil merapat ke kubu Prabowo-Sandiaga Uno dengan mengemban tugas Koordinator Juru Bicara Koalisi Adil dan Makmur. Sebelum menerima pinangan tersebut, Dahnil mengaku menimbangnya melalui salat istikharah.
Pria yang sempat lantang mengkritik pemerintah dalam menangani penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan ini juga telah melepas posisinya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
(bin/arh)