Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa dirinya bersama Prabowo Subianto ingin mengurangi jumlah personel pengawalan capres-cawapres untuk
Pilpres 2019.
Menurutnya, anggaran yang dikeluarkan untuk menanggung biaya personel pengawalan pasangan calon 2019 terlalu besar dan tidak tepat digunakan di tengah kondisi perekenomian Indonesia seperti saat ini.
"Saya lagi mau koordinasi dengan Prabowo supaya pengawalan jauh dikurangi karena beban anggaran besar, karena kita tahu ekonomi lagi berat, ekonomi lagi alami turbulensi. Harapan jangan boros," kata Sandi di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Jumat (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, personel melekat yang berjumlah 37 orang berlebihan. Namun demikian, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pihaknya akan bernegosiasi lebih dahulu.
Sandi menegaskan, keinginan ini berdasarkan pada upaya membantu mengurangi pengeluaram negara. Terlebih, lanjut dia, dirinya dan Prabowo senantiasa dilindungi Tuhan saat bertemu masyarakat.
"Selama ini, saya dan Prabowo gerak di masyarakat, aman-aman saja dijaga Allah," tuturnya.
Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jendral Ari Dono Sukmanto mengatakan pihaknya menetapkan sebanyak 452 personel yang bertugas untuk pengamanan pasangan capres dan cawapres.
Ari merinci jumlah personel yang akan melakukan pengamanan terhadap capres-cawapres.
"Ada pengawasan melekat sebanyak 37 orang yang terdiri dari ADC dan Walpri (pengawal pribadi). Ini kita siapkan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan 1x24 jam melekat untuk Jabodetabek," jelas dia
Sementara, jika para capres-cawapres melakukan kegiatan di luar kota, maka Polda di tempat tersebut yang bakal melaksanakan pengamanan.
(mts/osc)