Jakarta, CNN Indonesia -- Sekertaris Jendral
Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau karib disapa Gus Dur,
Yenny Wahid tidak bergabung di Badan Pemenangan Nasional Koalisi Adil Makmur
Prabowo Subianto-
Sandiaga Uno.
Meski demikian, kata dia, kehadiran Yenny di Badan Pemenangan itu akan tetap ada. Hanya saja dalam bentuk lain yakni semangatnya yang berkobar.
"Tidak (gabung Badan Pemenangan), Bu Yenny hadir dalam bentuk semangat," kata Muzani ditemui di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat malam (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, terkait tim pemenangan itu, kata Muzani, semuanya telah selesai dibahas.
"Sudah selesai kok, nanti lihat saja nama-nama di KPU," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Dia menyebut nama Yenny Wahid memang dicoret dari Badan Pemenangan itu.
"Engga (masuk). Sudah dicoret ya," kata dia.
 Yenny Wahid usai berbicara dengan Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko) |
Terkait penolakan itu, kata Sohibul, Yenny menyatakan tidak ingin terlalu menunjukkan wajah poltiknya. Sohibul mengklaim, hanya saja semangatnya sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh akan terus berada di tubuh koalisi Prabowo-Sandi.
"Sudah tidak (gabung) tapi semangatnya tetap bersama kita," kata Sohibul.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyatakan masih istikharah atau meminta petunjuk Allah SWT soal rencana tim sukses Prabowo-Sandi memasukkan namanya dalam tim tersebut.
Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan Prabowo-Sandi sempat memfinalisasi nama Yenny Wahid sebagai anggota Badan Pemenangan Nasional Koalisi. Namun akhirnya Yenny tak bergabung dalam tim tersebut.
(tst/pmg)