Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (
PPP) Muhammad Rohamurmuziy tampil beda dalam kegiatan deklarasi
kampanye damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia memilih mengenakan pakaian pahlawan super (
superhero) lokal
Gatot Kaca.
"Ya, karena itu yang dijadikan kostum ketua umum,
superhero lokal. Karena superhero lokal itu di atas Thanos, Superman, Spiderman, dan sebagainya," ujarnya usai deklarasi di Monas, Jakarta, Minggu (23/9).
Berdasarkan pantuan
CNNIndonesia.com, peserta pawai dari PPP mengenakan banyak kostum superhero. Sebut saja, Captain America, Iron Man, hingga Kura-kura Ninja. Sedangkan, Romi dan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengenakan kostum pahlawan lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Romi menjelaskan tidak butuh banyak persiapan untuk mengenakan kostum Gatotkaca. Menurutnya, persiapan hanya dilakukan selepas salat subuh.
"Ah habis subuh saja tadi ganti baju di DPP kan dekat dan tadi dari Posko Cemara dampingi presiden kemari," katanya.
Selain itu, anggota DPR ini juga sampai memasang kumis khusus agar terlihat mirip Gatot Kaca. Namun, dia mengaku kumis yang bergantung itu tidak memberatkannya.
"Oh enggak berat, karena kaca itu balung kawat tulang besi, maka ini masangnya dari kawat," jelasnya.
Lebih lanjut Romy mengatakan, pemilihan kostum pahlawan dalam deklarasi kampanye damai sebagai simbol pengamanan terhadap kampanye yang berbau fitnah, dan hoaks.
"Maksudnya adalah superhero lokal. Karena pemilu besok itu pemilu terbesar di dunia dalam keserentakan peserta yang mengikutinya, maka pemilu besok harus diamankan dari seluruh fitnah, hoaks dan gangguan," imbuh dia.
Meski demikian, Romy membantah jika pemakaian kostum superhero bertujuan menggaet suara kaum milenial.
"Oh enggak, milenial ngga suka Gatot Kaca kali. Tapi, insyaallah milenial suka Romi koco," tukasnya sembari tertawa.
Romy yang mendukung pasangan calon nomor urut satu Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu menyerukan kader PPP dan pendukung Jokowi-Ma'ruf untuk menampilkan kampanye bermartabat.
"Kami selalu menekankan bahwa pemilu itu lima tahun sekali, tapi persahabatan dan persaudaraan kita sebagai bangsa itu abadi," pungkasnya.
(panji/swo/bir)