Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan telah menerima surat pemberitahuan terkait rencana
Ustaz Abdul Somad (UAS) ceramah di Masjid Raya Nurul Hidayah di Jalan Bintaro Raya, Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Minggu, 30 September mendatang.
Spanduk terkait acara tabligh akbar itu sudah terpasang di jalan kawasan Tanah Kusir. Di spanduk itu terlihat gambar UAS.
Acara yang akan digelar pada pukul 14.00 WIB itu mengusung tema "Membumikan Perdamaian dan Persatuan di NKRI Menuju Baldatun Thoyyibah Wa Robbun Ghofuur."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan polisi telah menerima pemberitahuan dari panitia terkait kegiatan tersebut.
Surat pemberitahuan suatu kegiatan harus disampaikan kepada polisi dalam waktu 3x24 jam sebelum acara berlangsung.
"Sudah ada pemberitahuan ke intelijen," ujar Indra saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (24/9).
Indra mengatakan Polres Jakarta selatan akan menerjunkan 30 anggota untuk mengamankan acara yang dihadiri UAS itu.
Namun, kata dia, pengamanan hanya berkaitan dengan masalah lalu lintas dan kemacetan yang mungkin terjadi saat kegiatan itu berlangsung.
Soal penolakan kehadiran UAS, Indra mengatakan bagian intelijen belum mendapatkan informasi tentang hal tersebut.
Spanduk Ustaz Abdul Somad ceramah di Masjid Raya Nurul Hidayah. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Dia memperkirakan kegiatan dapat berlangsung dengan kondusif.
"Kami mengamankan jangan sampai ada bentrokan, yang ribut. Masalah jadi atau tidak kan tergantung situasi dan mereka (panitia) yang memutuskan, kita hanya mengamankan saja. Tapi sejauh ini dari intelejen tidak ada informasi penolakan," tuturnya.
UAS sebelumnya sempat membatalkan agenda dakwahnya di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah hingga bulan Desember 2018.
UAS berkisah, keputusan pembatalan berawal pada 17 Juli 2018, saat ia diundang untuk berceramah di daerah Grobogan dan Kudus, Jawa Tengah.
Saat itu panitia membatalkan acara di Kudus karena panitia mengaku menghadapi tekanan-tekanan. Sementara acara dakwah di Grobogan terlaksana namun saat itu panitia mengungkapkan cerita di balik kegiatan dakwah tersebut.
UAS melanjutkan keadaan serupa berlanjut saat ia diundang di Semarang pada akhir Juli 2018. Namun, ia kembali dikejutkan karena saat tiba di ibu kota Jawa Tengah itu, langsung dikawal oleh anggota TNI dan Polri, bahkan Kapolda Jateng.
Pengamanan bahkan dilakukan sepanjang 1 kilometer dari Bandara.
UAS mengatakan selama ini pengajiannya hanya membicarakan topik perbaikan ekonomi, politik dan pendidikan umat.
(gst)