Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla menyebut ceramah
ustaz Abdul Somad di beberapa tempat kerap menuai pro dan kontra di masyarakat. JK mengatakan Somad perlu mengevaluasi materi ceramahnya.
Somad mengklaim mendapat ancaman dan intimidasi saat akan menyampaikan tausiyah di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena pro dan kontra itu, ia pun membatalkan ceramahnya.
"Ya, tentu kita prihatin ustaz yang terkenal begitu. Bukan ditolak masyarakat ya, tapi memang ada pro kontra. Kita harus lihat kenapa, evaluasi di masyarakat, juga ustaz Somad sendiri apa ada sesuatu yang tidak sesuai," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari dugaan ancaman itu, JK menganggap ceramah Somad tak pernah menimbulkan masalah. JK beberapa kali memang menggelar acara pengajian yang diisi Somad sebagai penceramah. Menurutnya, Somad termasuk salah satu ustaz yang memiliki banyak referensi.
"Dia ustaz yang banyak referensinya, hadisnya dia tahu, ayatnya tahu, sejarahnya juga tahu, luar biasa ustaz itu," katanya.
 Jusuf Kalla saat menghadiri acara kuliah dhuha bersama ustaz Abdul Somad di masjid Sunda Kelapa Jakarta, Minggu (4/2) (Dok. Biro Pers Setwapres) |
Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), JK memastikan tak ada pelarangan terhadap Somad untuk mengisi ceramah di masjid. Ia menegaskan bahwa DMI bakal memfasilitasi Somad.
"Kalau beri ceramah di masjid silakan, bagus, tidak masalah kok. Tidak ada juga masjid yang menolak," ucap JK.
Somad sebelumnya mengklaim mendapat ancaman di sejumlah daerah untuk acara tausiyah. Ia pun memilih membatalkan beberapa janji untuk memberikan ceramahnya.
Hal ini diungkapkan Somad dalam akun media instagram dan Facebook-nya @ustadzabdulsomad yang sudah terverifikasi.
Ancaman itu disebut terjadi di beberapa daerah seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang. Hal tersebut menurutnya membuat beban panitia semakin berat dan memengaruhi kondisi psikologis jemaah dan dirinya sendiri.
(pmg/gil)