Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah meminta masyarakat menikmati cerita yang mengajarkan
kesatuan dalam sejarah Indonesia, tak hanya cerita soal konflik seperti film
G30S/PKI.
"Sebagai sebuah pilihan ya monggo, tapi demi keadilan generasi bangsa hadirkanlah narasi sejarah bahwa selain sejarah konflik pendahulu bangsa kita telah mengajarkan kesatuan bangsa Indonesia," kata Basarah di sela tur sejarah caleg PDIP di Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Narasi kesatuan yang menurutnya patut diikuti adalah sejarah Sumpah Pemuda 1928. Ia menilai momentum tersebut merupakan titik tolak pemuda Indonesia untuk bersatu dan tak lagi terjebak pada kesalahan para pendahulunya diadu domba oleh Belanda lewat politik devide et impera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi janganlah khususnya generasi muda dicekoki dengan narasi sejarah konflik pendahulu bangsa saja, tapi harus ada keseimbangan," imbuh dia.
Kendati demikian, Basarah enggan menegaskan bahwa film G30S/PKI membawa manfaat atau tidak. Ia menyerahkan penilaian tersebut kepada masyarakat.
"Biarkan publik menggunakan nalarnya. Kalau Indonesia dipertontonkan perpecahannya, kira-kira masyarakat di bawah ini akan mengambil contoh seperti apa," pungkasnya.
Sebelumnya, Rizieq Shihab menyerukan masyarakat menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI di berbagai lokasi. Ia juga mengimbau agar bendera Merah Putih dipasang setengah tiang pada 30 September.
Seruan Rizieq itu beredar di Twitter dalam bentuk poster digital. Saat dihubungi CNNIndonesia.com, Juru bicara FPI Slamet Ma'arif membenarkan bahwa seruan itu datang dari Rizieq.
(bin/arh)