Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01,
Ma'ruf Amin, menegaskan bahwa hubungannya dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
Mahfud MD berjalan baik. Ia pun menyebut Mahfud sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU).
Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi kediaman istri Presiden keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
"Nah, kebetulan juga ketemu Pak Mahfud, kan sepertinya ada yang 'mengaduk' [isunya] tuh, [padahal] kita enggak ada apa-apa," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menegaskan bahwa Mahfud merupakan warga NU yang sama-sama berjuang bagi kemajuan Indonesia.
"Kita sesama warga NU. Bagi saya Pak Mahfud itu warga NU. Tak ada isu yang seperti ini-itu, karena itu saya juga mohon maaf kalau ada isu-isu yang tak baik," kata dia.
"Kita sama-sama memenangkan dan membangun Indonesia lebih baik dan maju, karena itu kita saling mendukung," ujarnya.
Di tempat yang sama, Mahfud mengakui ada pembicaraan terkait peran NU dalam pertemuan tersebut.
Ia juga menyebut seharusnya di internal NU sendiri tak ada lagi batasan antara kelompok NU kultural dan NU struktural.
Mahfud tak menjelaskan lebih lanjut perbedaan kedua kelompok NU itu. Ia menegaskan seharusnya NU menyatu dan tak terkotak-kotak satu sama lain.
"Tidak ada lagi apa namanya saling ejek antara NU kultural dan NU struktural, karena semua itu satu. Struktural itu pelayan kultural, yang kultural itu penyangga yang struktural, sehingga ke depannya tidak ada lagi urusan kotak-kotak," ujarnya.
Sebelum bertemu di kediaman Sinta Nuriyah, Mahfud telah mengungkap cerita di balik kegagalannya dipilih menjadi cawapres Jokowi dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) di
TVOne, beberapa waktu lalu.
Mahfud menuding Ma'ruf Amin melakukan manuver dengan meminta Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengancam Jokowi. Bahwa, jika tak memilih cawapres dari kalangannya PBNU akan menarik dukungan.
(rzr/arh)