Caleg Golkar Inisiator Relawan Prabowo Terancam Dipecat

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 27 Sep 2018 19:53 WIB
Dua caleg Golkar yang mendeklarasikan relawan Golkar Prabowo-Sandiaga Uno (Go Prabu) akan dipecat jika terbukti melakukan pelanggaran berat.
Golkar mengancam memecat caleg partai yang mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua calon anggota legislatif Partai Golkar, Cupli Risman dan Fadli ST yang membentuk relawan Golkar Prabowo-Sandiaga Uno (Go Prabu) terancam dipecat dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin itu.

Ketua Majelis Etik Partai Golkar Muhammad Hatta mengatakan ketentuan tentang sanksi ini telah diatur dalam Anggaran Dasar/Rumah Tangga partai.

"Sanksi sangat memungkinkan dipecat. Jadi ada tingkatannya pelanggaran ringan, sedang, berat," ujar Hatta di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (27/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hatta tak merinci jenis pelanggaran yang dilakukan Cupli dan Fadli. Ia beralasan harus memeriksa melalui majelis etik terlebih dulu sebelum menjatuhkan sanksi.

"Kalau ada dugaan pelanggaran tidak bisa sewenang-wenang menyatakan salah tapi harus melalui sidang majelis etik terlebih dulu," katanya.

Namun, Hatta menegaskan segala bentuk kebijakan partai yang sudah menjadi keputusan tertinggi dalam munas maupun munaslub sifatnya mengikat pada seluruh kader.

Majelis etik sendiri telah menjadwalkan pemanggilan pada Cupli dan Fadli untuk mengklarifikasi pembentukan relawan Go Prabu hari ini. Keduanya tak memenuhi panggilan tersebut.

Hatta telah menjadwalkan ulang dan bakal memanggil kembali keduanya pada Senin, 1 Oktober mendatang.

"Kami telah berikan undangan tapi tidak hadir. Maka kami putuskan pemanggilan terakhir pada Senin depan," ucap Hatta.

Selain pada Cupli dan Fadli, majelis etik juga tengah mempersiapkan pemanggilan pada sejumlah kader yang diduga turut menemui Prabowo kemarin.

"Sedang kami teliti lebih jauh keterkaitannya," kata Hatta.

Go Prabu mengemuka di publik setelah muncul video deklarasi kelompok itu melalui grup pesan aplikasi WhatsApp, Senin (24/9).

Cupli mengatakan Go Prabu didirikan untuk merespons keputusan Jokowi tidak memilih Ketua Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden.

Pilihan Jokowi itu, kata dia, tidak berdampak elektoral pada Golkar dan tidak menguntungkan bagi caleg-caleg yang bertarung di dapil masing-masing.

PPP Antisipasi Kader Membangkang

Partai pendukung Jokowi yang lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga memiliki sejumlah kader yang berpihak kepada Prabowo-Sandiaga. Kendati begitu Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan ada kiat tertentu agar massa partai sepenuhnya mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Romi menjelaskan dukungan sejumlah kader partai ke Prabowo-Sandi lantaran pada pilpres sebelumnya PPP bergabung di koalisi Prabowo. Namun Romi meyakini sebagian besar kadernya sudah mantap mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Ya memang pada Pemilu 2014 lalu mengusung Pak Prabowo sehingga pekerjaan rumah kami untuk memindahkan dan memperbesar jumlah pendukung Pak Jokowi di PPP," ujar Romi usai membuka Rapimnas PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Romi menyebut kader di beberapa daerah yang sebelumnya mendukung Prabowo sudah berbalik mendukung Jokowi. Beberapa di antaranya adalah Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Banten. Hal itu ditengarai berkat pengaruh Ma'ruf Amin.

Sementara kepengurusan wilayah yang menurut Romi masih belum mengalihkan dukungannya ke Jokowi ada di Sumatera Barat, Jawa Barat, sebagian wilayah Tapal Kuda, dan Madura.

Guna meyakinkan kader yang belum mendukung Jokowi, PPP berniat turun menemui kader dan massa secara langsung. Hal itu, kata Romi, sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh Jokowi langsung.

"Micro targeting itu lebih kepada bersua langsung dengan door to door karena hari ini tidak cukup dengan cara konvensional," tutur Romi.

"Turun dan mensosialisasikan ke basis-basis pemilih PPP dengan menjelaskan siapa presiden yang menghormatkan ulama, siapa presiden yg menempatkan fatwa ulama sebagai sebuah pedoman atau sebagai permianan politik belaka," ujarnya menambahkan.
(pris/bin/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER