Kapolri Klaim Akan Sikat Calo-calo CPNS 2018

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 16:17 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Tito mengaku akan menindak para calo seleksi CPNS 2018 serta akan mengumumkan pihak yang tertangkap demi memberi efek jera.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Menpan RB Syafruddin, di Istana Negara, Jakarta, 15 Agustus. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku akan menindak para calo dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Pihak yang tertangkap akan dipublikasi agar memberi efek jera.

"Calo-calo kita sikat nanti. Itu semua [di] daerah kita akan arahkan semua kapolda, kapolresnya melalui video conference sehingga nanti instruksinya sama; untuk membantu supaya tidak ada calo," ujar dia, di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RB, Jakarta Pusat, dalam konferensi pers pada Jumat (28/9).

"Kalau ada yang tertangkap kita akan umumkan agar memberikan efek deteren kepada yang lain," imbuhnya.
Tito juga mengaku siap membantu Kemenpan RB dalam membasmi pungli dan calo di CPNS dengan mengerahkan segenap sumber daya Polri, mulai dari penindakan secara hukum, intelijen, dan siber.

Terlebih, pihaknya kerap kali menerima efek lanjutan dari penerimaan CPNS akibat ketidakpuasan peserta atas dugaan kecurangan.

"Namanya melibatkan masyarakat yang luas nanti residunya kira kira lari ke mana? Ya ke kami. Ujungnya menjadi urusan polisi. Ada demo, apalagi saya pernah jadi Kapolda, yang tidak puas bakar. Ujungnya polisi," kata Tito, yang merupakan mantan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Papua itu.
Hal itu dikatakannya terkait penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Polri dengan Kemenpan RB terkait pengamanan seleksi CPNS. Dengan peserta seleksi yang mencapai 238.015 orang, gelaran ini akan dilaksanakan pada Oktober.

Di tempat yang sama, Menpan RB Syafruddin mengatakan pengamanan oleh Polri ini diberikan dengan maksud untuk memberikan kepastian kepada CPNS bahwa hasil seleksi itu murni tanpa rekayasa.

"Kami mohon kepada bapak Kapolri dan jajarannya untuk mengantisipasi melalui operasi besar-besaran tentu melalui saber pungli dan sebagainya, menggunakan alat-alat teknologi canggih untuk menangkap pelaku," kata dia, yang merupakan mantan Wakapolri itu.

Syafruddin mengatakan pihaknya juga berniat melibatkan TNI dalam pengamanan ini, utamanya dalam bidang siber.

Dia menampik bahwa pengaman ini dilakukan karena adanya ancaman boikot maupun demo CPNS di berbagai daerah. Katanya, pengamanan hanyalah untuk antisipasi joki hingga serangan peretas atau hacker.

(kst/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER