BNPB Sebut Tim SAR Gabungan Tiba di Palu Malam hari

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Sep 2018 20:24 WIB
Setelah sebelumnya ditutup karena guncangan gempa yang menyebabkan sejumlah kerusakan, bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu dibuka kembali.
Foto: ANTARA FOTO/Rolex Malaha
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sulitnnya medan yang ditempuh Tim SAR dan bantuan untuk mencapai kota Palu, Sulawesi Tengah melalui jalur darat. Hal ini mengingat Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan sulitnya tim mengakses jalur darat pasca terjadinya gempa Donggala dan Tsunami Palu. Bahkan, jalan yang menghubungkan Poso dan Palu terputus. Sejumlah tim penyelamat dari instansi-instansi terkait baru akan tiba pada malam hari, bahkan Minggu (30/9) pagi.

"Ada yang nanti malam jam 20.00 WIB, dari tim personil TNI-Polri, ada yang jam 23.00 WIB, ada yang baru besok pagi, jalur darat semuanya," ucap Sutopo di kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam peristiwa tsunami di Palu, Sutopo mengatakan dirinya mendapat informasi jika gelombang tsunami mencapai enam meter. Informasi itu didapat dari korban selamat di sana.

"Tsunami ada yang mencapai tinggi sekitar enam meter , kami mendapat laporan, sempat kontak dia menyelamatkan dengan naik ke pohon. Oleh karena itu BNPB akan berkonsultasi dengan ahli tsunami, akan kita kerahkan ke lokasi dan pendataan," ucapnya.

Sutopo pun tak membantah soal kondisi lokasi terdampak gempa dan tsunami yang marak beredar di media sosial. Bahkan dia menyatakan dibutuhkan alat berat untuk evakuasi dan penambahan tim SAR.

Menurut Sutopo peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran terlebih berkaitan dengan tata ruang kota Palu dan Donggala yang pada dengan pemukiman. Selain itu juga berkaitan dengan sosialisasi gempa dan mitigasi bencana yang masih minim.

Dari informasi yang diterima BNPB hingga siang ini, setidaknya 384 orang dilaporkan tewas akibat gempa dan tsunami di Palu.

Angka tersebut diduga kuat masih akan terus bertambah karena banyak orang belum dievakuasi dari dalam reruntuhan.

Jumlah itu juga belum termasuk korban dari gempa di Donggala karena sampai sekarang daerah tersebut masih sulit dijangkau. (gst/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER