Cerita Mensos Temukan Balita Korban Gempa Palu di Selokan

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 30 Sep 2018 10:15 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menceritakan menemukan seorang balita laki-laki di selokan saat mengecek korban gempa dan tsunami di Palu.
Menteri Sosial Agus Gumiwang tampak menggendong seorang balita yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu. (Foto: Biro Pers Kemensos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum reda duka akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu silam, Indonesia kembali mengalai bencana serupa pada Jumat (28/9). Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dengan magnitudo 7,4 SR.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita pada Sabtu (29/9) menjadi salah satu pejabat negara yang bertolak dari Jakarta menuju Palu untuk berkoordinasi langsung untuk memantau korban gempa dan tsunami di daerah tersebut.

Selain mengecek keadaan korban, Agus juga bercerita tentang pertemuannya dengan seorang balita laki-laki di selokan dengan kondisi luka-luka di kaki dan wajahnya. Balita yang tampak memejamkan mata sambil mengalungkan tangannya di leher dan pundak Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemui, Agus mengatakan balita tersebut terpisah dari kedua orang tuanya yang menjadi korban gempa.

"Kedua orang tuanya belum ditemukan," ucap Agus seperti dikutip dari siaran resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (30/9).

Agus mengatakan anak-anak adalah satu dari empat kelompok rentan yang harus mendapat perlindungan sesaat setelah terjadinya bencana. Tiga kelompok lainnya yakni perempuan hamil, penyandang disabilitas, dan lansia.

"Mereka adalah kelompok rentan, maka yang perlu diutamakan adalah mereka ini yang perlu sekali dapat perlindungan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Agus juga mengungkapkan Kemensos saat ini telah memobilisasi Dapur Umum Lapangan (Dumlap) untuk Kabupaten Donggala dan Palu, serta menyiapkan tempat perlindungan sementara (shelter) untuk korban gempa dan tsunami di wilayah tersebut.

"Kami memberangkatkan enam Dapur Umum Lapangan dari daerah sekitar gempa yakni Gorontalo, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Selanjutnya akan ditambah lagi menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Saat ini kami sedang siapkan penambahan dapur umum tersebut," terang Mensos. 

Ia mengatakan satu unit dapur umum lapangan dapat memasak sedikitnya 2.000 nasi bungkus untuk satu kali memasak. Dapur itu akan memasak sebanyak tiga kali dama sehari, artinya dalam satu hari satu dapur umum bisa menghasilkan enam ribu nasi bungkus. 

"Jika ada 6 enam dumlap, harapannya bisa melayani hingga 36 ribu nasi bungkus per hari," katanya. 

Dia juga menyebut Tim Kementerian Sosial tiba di Palu dengan pendampingan dari Tagana Gorontalo. Tugas tim dari pusat ini adalah untuk melakukan pemetaan titik dapur umum dan pendirian shelter, berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat, BNPB dan berbagai lembaga pegiat kemanusiaan yang tergabung dalan Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan.

Kemensos, lanjutnya, juga menyiapkan 3.000 sembako yang sebelumnya dibeli di Makassar untuk kemudian akan didistribukan ke Palu dan Donggala oleh Tagana. 

"Tim juga sudah membangun tenda serbaguna untuk rumah sakit darurat, membagikan velbed untuk pasien yang bergeletakan di halaman rumah sakit, menyiapkan dapur umum lapangan di depan rumah jabatan Gubernur, menetapkan Pusdalop Sosial di Kantor Dinas Sosial Provinsi," kata Menteri. 

"Inshaa allah hari ini disiapkan tenda serba guna untuk posko induk sosial," tambahnya.

[Gambas:Video CNN] (tst/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER