Hanum Rais Dikirimi Buku SMP soal Cut Nyak Dien Pakai Gojek

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 04 Okt 2018 16:37 WIB
Tim Jokowi mengirim buku sekolah tentang Cut Nyak Dien agar Hanum Rais bisa belajar sejarah dan tidak mudah membandingkan Ratna Sarumpaet dengan pahlawan.
Hanum Rais sempat menyebut Ratna Sarumpaet sama dengan Cut Nyak Dhien. (Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengirimkan buku sejarah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memuat cerita perjuangan pahlawan Cut Nyak Dien kepada Hanum Rais.

Hal itu dilakukan untuk merespon pernyataan putri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais itu yang menilai Ratna Sarumpaet sebagai sosok Cut Nyak Dien masa kini.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan tindakan mengirim buku tersebut dilakukan agar Hanum memahami sejarah dan tidak mudah membandingkan seseorang dengan pahlawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya memahami betul siapa Cut Nyak Dien," ujar Hasto di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (4/10).


Selain buku sejarah, Hasto menyebut pihaknya juga bakal mengirim buku tentang pahlawan Raden Ajeng Kartini kepada Hanum Rais. 

Buku tersebut juga diharapkan membuat Hanum tidak merendahkan jasa Cut Nyak Dien dan Kartini dalam memperjuangkan perempuan.

Tim Jokowi Kirim Buku Sejarah SMP untuk Hanum Rais Pakai OjolHasto Kristiyanto kritik langkah Hanum Rais yang menyamakan Cut Nyak Dien dengan Ratna Sarumpaet. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

"Dengan demikian (Hanum) ke depan lebih mudah membuat perbandingan antara tokoh pahlawan bangsa yang disimbolisasi peregerakan perempuan Indonesia diturunkan kehormatannya hanya pada persoalan politik elektoral," ujarnya.

Terkait dengan buku tersebut, politisi PDIP ini mengklaim akan dikirim dengan menggunakan ojek online (ojol) Gojek, sore ini.


Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN, Meutya Viada Hafid menilai kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sengaja membuat narasi bahwa perempuan menjadi korban.

Hal itu, kata dia, dilakukan dengan mengeksploitasi kata perempuan dalam setiap kesempatan saat kasus dugaan penganiayaan Ratna belum terbongkar kebohonganya.

"Pernyataan yang disebar dengan masif menggunakan kata perempuan berulang-ulang dalam membangun sebuah kebohongan publik atas sesuatu yang belum diyakini kebenarannya. Mereka menggugah perasaan dengan mengeksploitasi kata perempuan," ujar Meutya di Rumah Cemara, Jakarta.

Lebih dari itu, ia juga menyesalkan koleganya di parlemen yang mudah percaya dengan kebohongan yang dibuat oleh Ratna.

Sebelumnya, Hanum menilai Ratna sebagai Cut Nyak Dien masa kini karena menjadi korban penganiayaan. Belakangan diketahui Ratna tidak menjadi korban penganiayaan, melainkan penyebab wajah Ratna lebam karena efek operasi plastik.

(jps/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER