BNPB: Wilayah Balaroa Tak Akan Lagi Jadi Tempat Tinggal Warga

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 07 Okt 2018 18:42 WIB
Proses relokasi warga Balaroa, Palu, akan melibatkan sejumlah ahli untuk memetakan lokasi yang lebih aman untuk dihuni.
Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, Kelurahan Balaroa yang terdampak gempa Palu, Sulawesi Tengah, tak akan lagi menjadi tempat tinggal.

Warga yang semula tinggal di wilayah Balaroa dan selamat dari gempa akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Daerah yang banyak korban tertimbun seperti Balaroa itu nanti tidak untuk permukiman lagi. Pemda akan cari lokasi yang baru untuk tempat tinggal," ujar Sutopo di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (7/10).

Wilayah Balaroa diketahui termasuk salah satu daerah paling parah yang terdampak gempa Palu. Sejumlah permukiman di wilayah tersebut amblas akibat likuifaksi tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutopo mengatakan, proses relokasi warga nantinya akan melibatkan para ahli untuk memetakan lokasi yang aman. Ia memastikan warga tidak akan direlokasi ke tempat yang rawan bencana seperti di Balaroa.

"Di daerah itu tidak boleh lagi untuk permukiman," katanya.
BNPB: Wilayah Balaroa Tak Akan Lagi Jadi Tempat Tinggal WargaKepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (CNN Indonesia/Hesti Rika)


Menurut Sutopo, wilayah Balaroa dapat dimanfaatkan untuk fasilitas publik seperti hutan kota, lapangan olahraga, maupun museum tentang mitigasi bencana. Ia mengatakan, fasilitas itu akan lebih berguna bagi masyarakat hingga menjadi waspada dalam menghadapi bencana.

"Kita butuh bangunan seeperti museum ini sebagai penanda nsehingga masyarakat teredukasi dan siap menghadapi bencana," ucap Sutopo.

BNPB mencatat korban meninggal sampai hari ini mencapai 1.763 orang. Sebanyak 5.000 korban diperkirakan hilang atau belum diketahui keberadaannya. Masa tanggap darurat evakuasi korban gempa Palu akan berakhir Kamis, (11/10). (pris/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER