Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan ketiga pascagempa bumi dan tsunami di Palu, nasib 1.289
pendaftar seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sulawesi Tengah akan ditentukan dalam waktu paling lama dua hari ke depan.
Pemerintah memiliki beberapa opsi keputusan. Pertama, pengunduran waktu pelaksanaan seleksi atau meniadakan penerimaan CPNS di Sulteng tahun ini dan membukanya pada 2019.
"Itu termasuk yang nanti akan dirapatkan," kata Kepala Biro Hubungan Kemasyarakatan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohamad Ridwan saat ditemui
CNNIndonesia.com di Gedung BKN Pusat, Jakarta Timur pada Selasa (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sekali lagi saya belum tahu bagaimana penanganannya. Harus ada info dari segala pihak dari polisi, panselnas, BNPB dan sebagainya," imbuh dia.
Opsi kedua, lanjut Ridwan, adalah memindahkan tempat seleksi karena jaringan komunikasi di wilayah Sulteng belum pulih.
Ridwan menyebut penentuan opsi kebijakan CPNS itu akan ditentukan dalam satu hingga dua hari ke depan.
 Dampak gempa di Balaroa, Palu, Sulteng, 4 October. ( REUTERS/Beawiharta) |
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) dan Pemerintah Provinsi Sulteng, lanjutnya, masih melakukan penilaian terhadap kondisi daerah-daerah yang terdampak gempa.
"Nah dari situ setelah
assess[
ment] akan ada rapat panselnas [panitia seleksi nasional] untuk menentukan langkah berikutnya. Sekarang timnya belum kembali dari sana. Jadi saya tidak bisa memberikan informasi apapun harus diapakan," aku Ridwan.
Sejauh ini, kata dia, pendaftar CPNS di Sulteng mencapai 1.289 orang. Rinciannya, 149 orang pendaftar tes CPNS di Donggala, 79 orang di Sigi, 556 orang di Parigi Moutong, 187 orang di Kota Palu, dan 318 orang di Pemprov Sulawesi Tengah.
Menurut Ridwan pendaftar di Sulteng memang sudah ada sejak registrasi CPNS dibuka pada 26 September 2018. Namun, dia tidak memiliki data jumlah pendaftar pascagempa.
Lombok SiapMenurut situs sscn.bkn.go.id, setidaknya ada 76 jabatan yang dibuka untuk CPNS di Sulawesi Tengah. Setiap jabatan membuka jumlah formasi dan lokasi formasi yang beragam mulai dari staff kementerian daerah hingga instansi-instansi daerah.
Ridwan juga mengatakan bahwa jumlah pendaftar CPNS di Lombok, Nusa Tenggara Barat, lebih banyak dibanding pendaftar di Sulawesi Tengah. Dia memperkirakan jumlahnya sudah ribuan orang untuk mengisi 23 instansi yang membuka formasi di NTB.
 Warga korban gempa Lombok, NTB, membangun rumahnya kembali, di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8). ( ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi) |
Hal itu karena dampak bencana tak sampai merusak BTS. Pemerintah daerah setempat juga menyatakan siap untuk melaksanakan CPNS tanpa diundur.
"Kalau lombok itu pemerintah daerahnya kan tidak separah yag Sulteng. Pemdanya menyatakan siap jadi tidak akan ada penundaan untuk di NTB," tutupnya.
(kst/arh)