Soal Video 'Dua Jari', Danpaspampres Cegah Politik di Kampus

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 09 Okt 2018 20:39 WIB
Terkait video paspampres melipat jari warga yang berfoto dengan Jokowi, Danpaspampres Mayjen Suhartono menyebut pihaknya menghindarkan kampus dari aksi politis.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, di Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI (Mar) Suhartono menyebut pihaknya menghindarkan kampus dari kegiatan bernuansa politik.

Hal itu dikatakannya terkait tindakan anggotanya yang melipat jari warga yang hendak berfoto bersama Presiden Joko Widodo dengan pose menunjukkan dua jari, dalam acara Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Aksi itu kemudian terekam dalam sebuah video pendek yang beredar dan menjadi viral di media sosial.
"Anggota Paspampres tersebut berpikir kampus bukan tempat berpolitik praktis dan Presiden menghadiri undangan resmi sehingga tidak elok jika ada kegiatan bernuansa politik," kata Suhartono melalui keterangan resmi, Selasa (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan kehadiran Jokowi ke sana disambut meriah dan antusiasme mahasiswa. Alhasil, banyak dari mereka meminta berswafoto bersama Presiden sambil berteriak.

Beberapa di antara mereka bahkan berteriak lanjutkan sambil mengacungkan satu jari. Mahasiswa lainnya bersorak Jokowi dua periode sembari mengacungkan dua jari.
"Anggota Paspampres spontan mengimbau warga di dekatnya kalau mau foto tidak usah berteriak-teriak dua periode dan tidak usah acungkan jarinya," tuturnya.

Larangan kampus menjadi tempat kampanye diatur dalam Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).

Jokowi, sebagai petahana, berpasangan dengan Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01 pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasangan ini bertanding dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Video aksi paspampres itu menuai pro dan kontra dari warganet. Beberapa memuji spontanitas serta netralitas. Warganet lainnya menganggap aksi itu larangan bagi pendukung Prabowo-Subianto berfoto bersama Presiden. (chri/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER