Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) menyebut Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengeluh kesulitan mendata rumah yang rusak akibat terkena dampak
gempa di Lombok beberapa waktu lalu.
"Saya bicara dengan gubernur kemarin. Masalahnya adalah semua harus benar. Jadi memang gubernur mengeluh karena terlalu rumit," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (9/10).
JK mengatakan, gubernur bersama jajarannya harus meneliti kerusakan rumah warga yang terdampak gempa dan mengategorikannya pada tingkat ringan, sedang, atau berat. Kategori ini nantinya berpengaruh pada bantuan dana yang diberikan.
Pemerintah menjanjikan dana perbaikan rumah dengan kisaran berbeda-beda sesuai tingkat kerusakan. Jumlah bantuan paling besar adalah Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus betul-betul hati-hati. Ini uang rakyat juga yang kita berikan kan. Masalahnya bukan duitnya, tapi datanya," katanya.
Pada awal September lalu, pemerintah menyatakan bakal memberi bantuan dana tahap pertama sebesar Rp10 juta kepada setiap pemilik rumah yang rusak akibat gempa Lombok.
Pemerintah telah mengidentifikasi rumah yang rusak ringan sampai berat sebanyak 78 ribu rumah pasca gempa. Dari total itu, sekitar 20 ribu rumah teridentifikasi rusak berat.
(pris/has)