Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas (plt)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI Jakarta Asiantoro mengatakan dana pembelian tiket untuk
Ratna Sarumpaet ke Chile tidak bisa dikembalikan. Alasannya, karena tiket yang dibeli tersebut merupakan harga promo.
"Tiket itu diperoleh juga dengan yang promo, jadi murah, tapi kan tiket promo ada konsekuensinya. Jadi, tidak jadi, hangus tiketnya karena tiket promo," kata Asiantoro di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/10).
Selain itu, Asiantoro menuturkan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pihak maskapai penerbangan. Dari komunikasi tersebut tiket tidak bisa dikembalikan karena merupakan tiket promo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiket sudah kita konfirmasi di maskapai penerbangannya, tidak bisa diambil karena tiket promo," ujarnya.
Diketahui, Pemprov DKI memberikan uang sebesar Rp70 juta untuk Ratna untuk terbang ke Chile. Rinciannya tiket pesawat Rp50.380.000, uang harian Rp19.857.000, serta asuransi perjalanan Rp526.000.
Asiantoro menyampaikan, dari dana sebesar Rp70 juta yang diberikan kepada Ratna, hanya uang harian atau sekitar Rp19 juta saja yang bisa dikembalikan.
"Detailnya saya belum tahu, tapi yang jelas dari Rp19 juta sekian, sudah kita potong sisanya," ujar dia.
Lebih dari itu, Asiantoro mengaku juga telah berkomunikasi dengan Ratna. Menurut dia, Ratna telah setuju untuk mengembalikan dana tersebut.
"Bawasannya Bu Ratna sudah oke kok (mengembalikan), dia akan langsung transfer nanti," katanya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta meminta biaya perjalanan dan uang saku sebesar Rp70 juta yang diberikan pada Ratna Sarumpaet untuk terbang ke Santiago, Chile, Amerika Selatan dalam bentuk sponsor, dikembalikan.
"Kalau tidak jadi berangkat harus dikembalikan (dana sponsor)," kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Mawardi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/10).
Ratna sebelumnya mengaku dibiayai Pemprov DKI untuk berangkat Chile. Perjalanan ke Chile itu untuk menghadiri acara 'Woman Playwright International Jakarta'.
Pada 2016 lalu, Ratna mengaku menjadi pembicara saat acara berskala internasional itu diselenggarakan di Jakarta.
Namun, perjalanannya ke Chile gagal karena Ratna diturunkan dari dalam pesawat sesaat sebelum lepas landas. Pihak Imigrasi dan kepolisian menangkap Ratna karena sudah jadi tersangka dugaan penebaran berita bohong atau hoaks soal penganiayaan.
Pihak Imigrasi juga sudah mencegah Ratna ke luar negeri terkait status tersangkanya itu.
(dis/osc)