Ancam Jokowi di Medsos, Pasutri di Medan Dijemput Polisi

tim | CNN Indonesia
Rabu, 17 Okt 2018 19:46 WIB
Setelah diperiksa, polisi menyatakan pasutri tersebut mengaku tidak pernah melempar ancaman ke Jokowi lewat akun medsos dan mengaku hp-nya diretas.
Ilustrasi ujaran kebencian. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan suami istri (pasutri), Haris dan Jariah Sitorus, warga Sunggal, Kota Medan, harus berurusan dengan polisi. Keduanya diperiksa lantaran diduga mengancam Presiden Joko Widodo dan menghina agama Kristen melalui akun facebook.

Kasubdit II/Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, AKBP Suprayogi mengatakan polisi langsung menjemput keduanya dari kediaman mereka setelah status facebook tersebut viral.

"Keduanya saat ini masih menjalani pemeriksaan. Namun dalam pemeriksaan, Jariah Sitorus membantah perbuatannya tersebut. Dia mengaku tidak ada membuat postingan tersebut di akun miliknya," katanya kepada wartawan, Rabu (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak hanya itu, Jariah juga bersumpah tidak pernah menyebarluaskan kalimat ancaman terhadap presiden dan agama Kristen lewat akun media sosialnya. Adapun Haris, suaminya, sudah melakukan pengaduan ke Polrestabes Medan sebelumnya. Haris sudah melapor polisi bahwa telepon genggam dan juga akun istrinya sudah diretas oleh orang lain.

"Menurut keterangan mereka, handphone-nya di-hack. Dan mereka sudah membuat laporan di Polrestabes Medan," pungkasnya.

Sebelumnya, pasangan suami istri ini diperiksa penyidik Cybercrime Polda Sumut atas unggahannya akun yang diduga milik keduanya di facebook yang menyebutkan, "Aku dan keluargaku sudah merakit bom agar mati Presiden Joko Widodo An****. Gereja siap2 di bom dan Kristen B*** kafir". Postingan ini pun selanjutnya viral setelah tersebar luaskan sejak 8 Oktober lalu.

(fnr/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER