Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi berhasil menyelamatkan 16 guru dan tenaga kesehatan yang disandera
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga,
Papua telah dibebaskan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan salah satu korban penyanderaan dalam kondisi luka serius dan dalam kondisi lebam.
"Beberapa guru dan tenaga kesehatan sudah dibebaskan oleh KKB. Cuma ada satu tenaga kesehatan luka-luka dianiaya KKB," kata Dedi di Jakarta, Senin (22/10).
Dedi menyatakan setelah mendengar kabar penyanderaan, polisi langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Medan yang ditempuh cukup jauh dan mengharuskan polisi mengambil jalur udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian polisi mendata dan mengevakuasi daerah tersebut. Saat ini, dari kelompok guru maupun kesehatan sudah diamankan anggota Polri di sana, diperiksa medis, psikologi," kata dia.
Sementara satu tenaga medis yang luka serius dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura menggunakan pesawat. Para korban sudah dimintai keterangan seputar perlakukan KKB dan kronologi penyekapan.
Dedi menyatakan 16 guru dan tenaga medis itu bukan mata-mata. Mereka disekap KKB karena dianggap sebagai telik sandi oleh kelompok bersenjata tersebut.
"Bertugas. Guru di sana ditugaskan di salah satu distrik Mapenduma dalam rangka mengajar lalu tenaga medis memberikan perawatan yang ada di Distrik itu," ujar Dedi.
Sejauh ini polisi sudah bekerjasama dengan TNI yang bertugas di daerah setempat untuk melakukan tindakan pencegahan. Mereka juga memastikan masyarakat setempat keadaan aman.
"Kita edukasi pada masyarakat setempat agar jangan khawatir aparat keamanan di sana mampu mengendalikan keamanan," kata Dedi.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan guru dan tenaga kesehatan itu disandera selama 3-17 Oktober 2018. Salah seorang dari korban sandera yang merupakan guru mengalami kekerasan seksual dari KKB. Guru tersebut, katanya, diketahui telah diperkosa secara bergiliran oleh anggota KKB.
Korban tersebut, kata Kamal, kini menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Jayapura. Kepala RS Bhayangkara AKBP dr Herry mengatakan kondisinya sudah stabil, namun masih perlu konsultasi dengan dokter spesialis terkait tragedi yang dialaminya.
Belasan guru dan tenaga kesehatan itu disandera oleh KKB yang dipimpin Egianus Kogoya. Mereka bertugas di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan Puskesmas Mapenduma. Berdasarkan laporan yang diterima di lapangan, kata Kamal, belasan guru itu disandera karena KKB mencurigai kehadiran para guru dan tenaga medis adalah aparat keamanan yang menyamar untuk memantau kegiatan mereka.
Setelah berhasil dibebaskan pada 17 Oktober lalu, para guru dan tenaga kesehatan itu baru bisa dibawa ke Wamena menggunakan pesawat carteran dua hari kemudian. Sebelum diterbangkan ke Wamena, guru dan tenaga kesehatan itu sempat diamankan dan menginap di Kepala Puskesmas Mapenduman, Naftali Wandikbo.
(ctr/ayp)