Ketua GP Ansor Minta Anggota Tak Bakar Bendera Lagi

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 11:27 WIB
Ketua GP Ansor menegaskan kepada jajarannya termasuk Banser untuk tak lagi melakukan aksi provokatif seperti pembakaran bendera yang sudah terjadi di Garut.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan kepada jajarannya termasuk Banser untuk tak lagi melakukan aksi provokatif seperti pembakaran bendera yang sudah terjadi di Garut. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada seluruh anggotanya termasuk Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk tidak lagi membakar atribut yang identik dengan identitas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Apalagi, kini sudah ada satu tindakan pembakaran yang menjadi polemik di masyarakat yakni aksi anggota Banser di Garut yang membakar bendera hitam dengan tulisan tauhid yang biasa dibawa massa HTI.

"Ya pasti dong. Sebelumnya kita juga sudah sampaikan protap (prosedur tetap)," ucap Yaqut saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yaqut mengklaim dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk tidak melakukan hal-hal ganjil terhadap atribut yang mirip identitas HTI. Jika ada atribut-atribut seperti itu, lanjutnya, lebih baik diserahkan ke pihak kepolisian.

"Tidak, kemudian bertindak sendiri," ucap Yaqut mengatakan evaluasi atas tindakan pembakaran bendera bertuliskan tauhid di Garut tersebut.

Sejauh ini, aksi pembakaran bendera mirip HTI ditanggapi negatif sejumlah pihak. Mereka tidak terima atas tindakan bendera berwarna bertuliskan tauhid yang dilakukan di Garut saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Menurut mereka, benda yang dibakar bukan bendera HTI, melainkan bendera tauhid sehingga harus tidak patut disulut dengan api.

Kepolisian Garut sendiri telah mengamankan setidaknya tiga orang yang terkait aksi pembakaran bendera bertuliskan tauhid itu.

Kini, tagar #BubarkanBanser dan #KompakDamaiIndonesiaku ramai di linimasa twitter. Dengan kata lain, aksi bakar bendera sudah menjadi sorotan warganet.

Yaqut menanggapi santai fenomena tersebut. Menurutnya, trending topic twitter tidak selalu mencerminkan aspirasi masyarakat.

"Kalau di twitter kan bisa siapa saja yang melakukan. Yang pasang tagar itu bisa organik bisa juga robot," kata Yaqut.


Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan aksi pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Kabupaten Garut. Meskipun begitu, Ridwan meminta semua pihak menahan diri dari emosi yang berlebihan karena pelaku terkait telah diamankan polisi.

"Kepolisian sudah mengamankan pelaku pembakaran bendera tauhid ke kantor polisi untuk penyidikan lebih lanjut. Kita serahkan semuanya pada proses hukum yang berlaku. Semoga semua bisa mengambil hikmah, agar segala tindakan kita itu harus dibarengi iman, ilmu, dan ahlak," demikian kicauan Ridwan soal pembakaran bendera tauhid itu lewat akun twitter pribadinya, Selasa (23/10). (bmw/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER