Jakarta, CNN Indonesia -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab menyerukan pengibaran panji Rasulullah di seluruh posko FPI se-Indonesia. Seruan Rizieq ini terkait dengan
pembakaran bendera kalimat tauhid dalam acara hari santri nasional di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10).
Seruan ini dilontarkan Rizieq dalam akun twitternya, Rabu (24/10).
"Seruan: Cabang FPI di seluruh Indonesia, wajib mengibarkan Bendera & Panji Rasulullah SAW di Posko-posko FPI," ujar Rizieq.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Himbauan juga untuk Simpatisan FPI & Mujahid-Mujahidah 212, umumnya umat Islam Indonesia untuk pasang dan mengibarkan Bendera serta Panji Rasulullah SAW," katanya.
Dalam gambar yang diunggah Twitternya itu, Rizieq juga menyerukan agar aksi bela tauhid digelar diseluruh Indonesia.
Bukan hanya di Posko FPI, Rizieq juga meminta panji rasul dikibarkan di tempat-tempat lain sepeti tempat kerja, pesantren dan di rumah tempat tinggal.
"Jadikan juga sebagai foto profile medsos," katanya.
Menurutnya semakin panji rasul dihina, maka akan semakin dikibarkan.
Pembakaran bendera kalimat tauhid yang mirip bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini terjadi di Limbangan, Garut saat perayaan hari santri nasional. Saat apel peringatan HSN itu muncul satu sosok yang mengeluarkan panji hitam berkalimat tauhid seraya berteriak 'khilafah'.
Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat, Johan Jouhar Anwari, kepada
CNNIndonesia.com, mengatakan bahwa sebelum perayaan hari santri digelar, seluruh santri dari Ormas yang ada di wilayah Kecamatan Limbangan, Garut meneken tanda tangan perjanjian untuk melaksanakan perayaan HSN damai, termasuk tak boleh ada bendera selain Merah Putih.
"Tiba-tiba ada seorang membawa ransel dan mengeluarkan bendera HTI sambil berkoar-koar khilafah. Wajar bila kemudian anggota Banser emosi, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya," kata Johan menceritakan kejadian pada hari-H.
"Itu yang memicu pembakaran," sambungnya.
Pembawa bendera yang disebut warga asal Cibatu, Garut, itu kemudian sempat diamankan pihak berwajib untuk menjaga kelancaran acara.
Sejauh ini, polisi telah mengamankan tiga pelaku pembakar bendera. Polisi saat ini juga masih mencari pembawa bendera untuk mendalami kasus pembakaran bendera dan kain ikat hitam berkalimat tauhid.
Setelah diusut Polresta Garut, penanganan kasus ini kemudian dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat.
(sur)