Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)
Wiranto meminta kepada semua pihak agar tak mempolitisasi peristiwa
pembakaran bendera kalimat tauhid mirip bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat. Apalagi saat ini tengah tahapan kampanye Pilpres 2019.
"Saya sudah mewanti-wanti, jangan, jangan, jangan sampai memanfaatkan itu sebagai satu cara-cara untuk dibawa ke ranah politik," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (23/10).
Mantan Panglima ABRI itu menginginkan agar stabilitas keamanan di Indonesia tetap terjaga di tahun politik saat ini usai peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengimbau agar para elite politik tetap berkampanye sesuai aturan dan tak saling memfitnah satu sama lain saat Pilpres bergulir.
"Jadi ayo kita berkampanye yang baik, bermartabat, sesuai aturan, tak saling melecehkan, tak menghina, tak memfitnah, itu kan sudah ada aturannya ya," kata dia.
Selain itu, Wiranto turut mengimbau agar peristiwa pembakaran bendera itu tak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memicu emosi masyarakat.
Ia menegaskan dirinya telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak penegak hukum untuk mengusut tuntas agar tak menimbulkan polemik berkelanjutan di masyarakat.
"Jangan sampai ini dimanfaatkan oleh pihak manapun, untuk membakar-bakar, memicu kemarahan, memicu emosi dengan kasus ini. Sekarang yang punya hak secara hukum ya kepolisian dan kejaksaan. Serahkanlah ke mereka," ujar Wiranto.
(osc/rzr/osc)