Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding, menduga pemeriksaan politikus PAN
Amien Rais di Polda Metro Jaya bukan dikawal oleh massa alumi aksi 212, namun massa eks
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Indikasinya, ada orasi yang menyerukan sistem pemerintahan khilafah yang identik dengan HTI.
"Yang ikut kemarin ke sana dugaan kami bukan 212, tapi HTI karena isu-isu yang disampaikan soal khilafah," ujar Karding di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Amien diperiksa sebagai saksi atas dugaan kebohongan penganiayaan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10).
Karding membeberkan massa aksi 212 sejatinya telah menyebar dalam hal dukungan di Pilpres 2019. Menurutnya, ada yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf dan juga Prabowo Subianto-Sandiga Uno.
"Pakai label 212, 212 kan simbol politik, walaupun 212 yang ada sudah cair," ujarnya.
Di sisi lain, ia menyinggung sikap Amien ingin mengungkap perkara korupsi saat diperiksa di Mapolda. Menurutnya, Amien cukup menyampikan informasi yang dimilikinya kepada KPK agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
"Mestinya Pak Amien fokus kepada kasus itu, lalu kemudian dia lapor ke kpk, lalu data bukti awal ada dugaan korupsi besar yang harus dibongkar, silakan," ujar Karding.
Sebelumnya, orasi yang berisi perlunya Indonesia menerapkan sistem khilafah menggema di tengah massa pengawal pemeriksaan terhadap politikus PAN Amien Rais, di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10).
Orator Ricky Fattama melontarkan pernyataan tentang perlunya menerapkan sistem Khilafah Islamiyah di Indonesia. Ricky merupakan Koordinator Aliansi Pemuda dan Mahasiswa 212 yang juga menjadi koordinator lapangan aksi massa mengawal Amien di Polda Metro Jaya.
"Ganti Presiden, Ganti Sistem! Takbir!" Pekik Ricky, menggunakan pengeras suara dari atas mobil komando di depan pagar Mapolda Metro Jaya.
Organisasi HTI sendiri sudah dibubarkan oleh Pemerintah. Terkait tudingan ini, eks HTI belum memberikan tanggapannya.
(panji/arh)