Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan
TNI AL Kolonel Laut Mohamad Zainal mengatakan pihaknya hari ini langsung mengerahkan lima kapal perang dan tim penyelam dari tiga pasukan khusus TNI AL untuk membantu proses pencarian dan evakuasi Pesawat
Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
"TNI AL mengerahkan beberapa unsur kapal perang melaksanakan
Search and Rescue (SAR) jatuhnya pesawat terbang Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang sebelumnya mengalami
lost contact," kata Zainal saat dihubungi lewat pesan singkat, Senin (29/10).
Kelima kapal perang tersebut, yaitu KRI Tenggiri-865, KRI Rigel-933, KRI Sikuda-863, KAL Kobra-867, KAL Sanca-815 serta 5 unit Sea Rider.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal-kapal itu, kata Zainal, telah diberangkatkan dari berbagai wilayah untuk menuju ke perairan Tanjung Karawang guna membantu proses pencarian dan evakuasi.
"KRI Rigel-933 itu berkemampuan mendeteksi keberadaan benda dalam air," kata dia.
Tak hanya itu, Zainal menambahkan pihaknya turut mengerahkan tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), dan Intai Amfibi (Taifib) sebanyak 40 personel serta 10 tim survei dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
"Mereka dari Komando Armada I, Lantamal III Jakarta, dan Marinir, Jakarta," kata Zainal.
Polair Tambah PersonelSementara itu Direktur Polisi Air (Polair) Mabes Polri Brigjen Lotaria Latif menyatakan akan menambah puluhan personel untuk evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan C/S Pk di Tanjung Karawang. Mereka diberangkat menggunakan tiga kapal tambahan.
"Jam 13.00 WIB Direktur Polair akan kembali melepas tiga kapal untuk menambah jumlah personel yang sudah ada di lapangan sejak pagi tadi," kata Staf Polair Mabes Polri Abdullah di Muaragembong, Bekasi.
Menurut dia, Polair sudah melibatkan sekitar 120 personel evakuasi yang bergabung dengan tim dari sejumlah instansi lainnya di perairan Tanjung Karawang.
Menurut dia, satu unit kapal menampung sekitar 20 personel Polair untuk mengevakuasi korban serta puing pesawat yang jatuh di perairan tersebut.
Hingga Senin siang, pihak Polair telah melibatkan total sembilan unit kapal evakuasi menuju lokasi kejadian.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 milik Lion Air dipastikan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Banten pada Senin (29/10) pukul 06.10 WIB untuk menuju Pangkalpinang. Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Pesawat sempat meminta kembali ke landasan sebelum akhirnya hilang dari radar. Pesawat membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin.
(rzr/osc)